blank
Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip Prof Sudharto P Hadi MES PhD saat memberikan kuliah umum Wawasan Kebangsaan dalam Pengenalan Akademik dan Kegiatan Mahasiswa (Pakem) Universitas Semarang (USM) di Gelora USM pada 2 September 2023. (Foto:News Pool USM)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – ”Keberagaman adalah sebuah fitrah dan berkah yang mendorong kita untuk bersatu membangun sebuah bangsa, sebagaimana apa yang dimaksud dalam Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika”.

Hal tersebut dikatakan Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip Prof Sudharto P Hadi MES PhD saat memberikan kuliah umum Wawasan Kebangsaan dalam Pengenalan Akademik dan Kegiatan Mahasiswa (Pakem) Universitas Semarang (USM) di Gelora USM pada 2 September 2023.

Pakem yang diselenggarakan mulai Sabtu (2/9/2023) hingga Senin (4/9/2023) itu diikuti 4.468 mahasiswa baru. Dari jumlah itu sebanyak 2.500 mahasiswa mengikuti kegiatan secara offline, sedangkan 1.968 mahasiswa mengikuti secara online.

Kegiatan ini dihadiri antara lain Rektor USM Dr Supari ST MT, Anggota Pembina Yayasan Alumni Undip Ir Soeharsojo IPU, Pengawas Yayasan Alumni Undip Prof Dr Ir V Priyo Bintoro MAgr, Ketua Senat USM Prof Dr Hardani Widhiastuti MM Psikolog, Wakil Rektor I USM Prof Dr Ir Sri Budi Wahjuningsih MP, Wakil Rektor II Dr Titin Winarti SKom MM, Wakil Rektor III USM Dr Muhammad Junaidi SHI MH, mantan Rektor USM Prof Dr H Pahlawansjah Harahap SE ME dan sejumlah dekan di lingkungan USM.

Menurut Prof Dharto, wawasan kebangsaan bertujuan untuk mewujudkan bangsa yang kuat, rukun bersatu, berdaya saing tinggi dan sejahtera.

“Indonesia terdiri atas banyak suku bangsa. Tugas kita meredam berkembangnya penonjolan kesukuan, kedaerahan dan mencegah disintregasi (perpecahan) bangsa,” katanya.

Prof Sudharto mengatakan, mahasiswa harus dapat berpikir kritis agar senantiasa memberikan solusi.

“Manfaatkan status mahasiswa untuk membekali diri dengan skill, wawasan dan kepedulian. Kehidupan perguruan tinggi adalah transisi menuju dunia kerja dan bagian untuk membentuk kemandirian,” katanya.

Dia menambahkan, saat ini ancaman wawasan kebangsaan berwujud dalam berbagai bentuk di antaranya rasa bangga sebagai bangsa Indonesia yang mengalami penurunan, meningkatnya tindak KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) di kalangan para pemimpin, tidak menghargai pluraritas (keberagaman) dan derasnya arus globalisasi serta kemajuan teknologi/IT.

“Generasi muda harus cermat dalam menghadapi ancaman-ancaman tersebut, verifikasi lebih dahulu kebenarannya, lalu dapat didiseminasi,” ungkapnya.

Dia berharap, para mahasiswa baru dapat menikmati program pembelajaran dan meraih kesuksesan di masa mendatang.

“I hope u enjoy the program and will be succesfull in the new future. Selamat telah menjadi bagian dari kampus jembatan masa depan,” tuturnya.

Di akhir sambutan, ia memberikan pantun kepada mahasiswa baru, “Selamat Datang Mutiara Bangsa, dalam naungan USM jembatan masa depan, bersinergi mengukir prestasi, bekerja dengan cinta, menempa diri dikampus ini menjadi unggul dan berwawasan”.

Muhaimin