blank
BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri akan diluncurkan Bulan Agustus 2023 mendatang. Ini akan menjadi sejarah baru pelayanan angkutan umum moda darat di Wonogiri.(Dok.Dishub Jateng)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Ini akan menjadi sejarah baru dalam pelayanan transportasi moda darat di Kabupaten Wonogiri. Pemprov Jateng, pada Bulan Agustus 2023 mendatang, untuk pertamakalinya akan meluncurkan Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng jurusan Solo-Wonogiri.

Terkait ini, muncul kekhawatiran ini akan mematikan bus-bus Bumel jenis Antar-Kota Dalam Provinsi (AKDP) yang selama ini beroperasi di jalur trayek yang sama. Yang keberadaannya sekarang, mengalami nasib ”mati enggan hidup pun tak berkembang.”

Terkait ini, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Wonogiri, Waluyo, dan Bupati Wonogiri Joko Sutopo, memberikan penegasan kekhawatiran itu sudah diantisipasi. ”Yakni dengan solusi operator BRT Trans Jateng dilakukan oleh konsursium dari para pengusaha bus AKDP yang beroperasi, dengan pola scraping (pengikisan),” tegas Waluyo.

Anggota konsursium aglomerasi BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri, terdiri atas 8 Perusahaan Otobus (PO) Bumel AKDP Wonogiri. Mereka direkrut menjadi menjadi anggota konsursium, dan untuk bus Bumel AKDP yang akan di-scraping berjumlah 14 unit bus.

Rencananya, route pelayanan BRT Trans Jateng itu akan start dari Terminal Tirtonadi Solo menuju pemberhentian akhir di Temrinal Tipe C Kota Wonogiri. Memiliki 60 tempat pemberhentian dengan 12 halte. Dari 12 halte tersebut, 4 diantaranya berada di wilayah Wonogiri, yaitu di Terminal tipe C Kota Wonogiri, berikut 3 halte masing-masing di Brumbung, Nambangan dan di Sendang Ijo semuanya di wilayah Selogiri.

Tarip

Jam operasional pelayanan di jalur Solo-Wonogiri yang berjarak 40 Kilometer (KM) tersebut, dilakukan mulai Pukul 05.00 sampai dengan Pukul 21.00. Waktu tempuh sekitar 90 menit. Taripnya, untuk penumpang umum Rp 4 ribu dan bagi (buruh, pelajar dan veteran) Rp 2 ribu per orang. Rencananya, ada sebanyak 14 unit BRT Trans Jateng yang beroperasional, yang masing-masing bus berkapasitas 40 penumpang.

Pemprov Jateng, berharap, pengoperasionalan BRT Trans Jateng di jalur Solo-Wonogiri ini, akan mengurangi kepadatan arus lalu lintas, dan menjadi pelayanan masyarakat yang efektif efisien. Dapat menghemat  cost pengeluaran Rp 130 ribu/orang/per bulan.

Perngoperasional BRT Trans Jateng ini, tidak hanya di jalur Solo-Wonogiri, tapi juga di sejumlah kota lain di Jateng. Seperti pada rute Purworejo-Magelang. Manajemen pengoperasionalnya juga sama, melalui konsursium dan pola scraping.

Sebagaimana pernah diberitakan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo beberapa waktu lalu telah meluncurkan BRT Trans Jateng untuk wilayah aglomerasi Kedungsepur di Terminal Bawen, dengan koridor pertamanya yakni Stasiun Tawang hingga Terminal Bawen.

Bambang Pur