blank
Firman Bahari (kedua kanan), Corporate Communication SIG, menyerahkan hadiah Motor Listrik NIU Gova 03 kepada Abdul Wahid Shafauzadi, asal Situbondo, Jawa Timur, pemenang kompetisi video peringatan satu dekade perjalanan transformasi SIG,  #DiUmurkuHariIni Video Challenge. Foto: Humas SIG

JAKARTA (SUARABARU.ID) –  Abdul Wahid Shafauzadi, pria 25 tahun asal Situbondo, Jawa Timur, tidak menyangka bila konten berdurasi 60 detik yang dia buat bermodal ponsel pintar (smartphone) itu menjadikannya mendapatkan sebuah sepeda motor listrik seharga Rp25 juta dari penyelenggaraan #DiUmurkuHariIni Video Challenge PT SIG.

Abdul Wahid adalah satu dari ratusan peserta kompetisi #DiUmurkuHariIni Video Challenge. Konten berjudul SobatBangun miliknya berhasil menarik perhatian tim juri dan mengantarkannya sebagai juara pertama kompetisi video memperingati satu dekade perjalanan transformasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, atau SIG (7 Januari 2013–7 Januari 2023).

Lomba #DiUmurkuHariIni Video Challenge.berlangsung dari 30 Desember 2022 hingga 30 Januari 2023. Tim seleksi menerima 230 video yang berkisah mengenai fakta seputar produk dan layanan SIG, proyek yang dikerjakan, hingga dampak positif yang dirasakan masyarakat.

Abdul awalnya mengira karyanya hanya akan memenangkan hadiah hiburan, demi melihat karya peserta lain yang menurutnya kreatif dan unik.

Dimulai dari riset melalui website dan media sosial perusahaan, Abdul mengaku baru tahu bahwa SIG bukan hanya produsen semen saja, tetapi juga memiliki beragam produk dan layanan berkelanjutan.

Karya Abdul dinyatakan lolos karena dia mampu mengombinasikan idea kreatif dengan fakta unik seputar SobatBangun yang menjadi salah satu layanan digital SIG dalam pembangunan atau renovasi rumah, mulai dari layanan desain arsitektur, kontraktor, penyediaan bahan material ramah lingkungan, hingga fasilitas pembiayaan.

“Inilah yang kemudian saya eksplor menjadi konten, penggambaran layanan SobatBangun dikolaborasikan dengan lagu rap agar menarik dan mudah dipahami. Saya sempat ragu karena lagu rap itu kan segmented, takutnya ada yang kurang suka dan menilai kebarat-baratan. Tapi ya sudahlah, semua saya serahkan kepada dewan juri. Tidak menyangka, ternyata alhamdulillah menjadi juara,” ungkap Abdul Wahid.