SEMARANG (SUARABARU.ID)– Ketua Pengprov PBSI Jawa Tengah, Basri Yusuf menyampaikan, pada pelaksanaan PON 2024, peraturan yang ditetapkan akan lebih ketat. Karena, setiap pemain dari kelompok usia manapun, jika sudah masuk Pelatnas, maka tidak bisa ikut membela provinsi.
Hal itu seperti yang disampaikannya, menanggapi kegamangan dari Ketua Umum KONI Jateng, Bona Ventura Sulistiana, saat melakukan audiensi di Kantor RSO PT Djarum, Semarang, Rabu (25/1/2023).
Hadir dalam acara itu, wakil PB Djarum, Yoppy Rosimin serta Corporate Communication Manager PT Djarum Budi Darmawan. Sedangkan dari KONI Jateng ada Wakil Ketua Umum II KONI Jateng Soedjatmiko, Sekum Ahmad Ris Ediyanto, Kabid MSD Heri Pelupessi dan Kabid Kerja Sama Antarlembaga Erikda Ucok Hindratmo, serta Kabid Media-Humas Darjo Soyat.
BACA JUGA: Ganjar Ajak Kades di Grobogan Terapkan Strategi ‘Micro Targeting’ untuk Mendata Warga Miskin
Bona mengungkapkan, mengapa Jateng yang memiliki pemain sekelas Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Siti Fadia Silva Ramadhanti asal klub PB Djarum, tidak bisa ikut di ajang PON? Padahal, Jateng pernah juga menampilkan All Jateng Final di nomor Tunggal Putra PON 1993, antara Ardy B Wiranata vs Hariyanto Arbi.
”Banyak peraturan yang berubah. Pada PON Papua 2021 lalu. Pemain Pelatnas dilarang tampil. Dan ketika itu, Jateng menjadi daerah yang paling dirugikan, karena slot itu kosong, akibat ditinggal pemain yang tiba-tiba masuk tim Piala Thomas-Uber, dan tidak bisa diganti. Sehingga kita hanya dapat perak dan perunggu,” jawab Basri.
Ditambahkan dia, misalnya Jateng sudah menetapkan pemain sesuai long list, yakni 14 putra dan 14 putri. Kemudian pada Desember 2023, ada pemain Jateng yang ditarik ke Pelatnas 2024, maka harus ganti pemain baru. ”Ini yang harus kita waspadai,” kata Basri.
BACA JUGA: Saka Milenial 2022-2025 Resmi Dilantik, Harus Siap Hadapi Era Industry 4.0
Diinformasikan juga, cabor bulu tangkis akan mengikuti babak Pra-PON di Yogyakarta, Agustus mendatang. Jateng tergabung bersama tuan rumah DIY, Banten dan Bali.
”Yang juara Pra-PON, berhak mengirimkan beregu dan perorangan. Adapun yang runner up, hanya boleh mengirim perorangan,” jelasnya.
Sementara itu, Yoppy menyatakan, Jateng tidak pernah kehabisan bibit pemain. Salah satu bukti adalah, pada Piala Presiden 2022 yang digelar di GOR Nanggala Cijantung, Jakarta, pada 6 Agustus 2022 lalu.
BACA JUGA: Kapolda Dorong Polwan Jadi Influencer Kamtibmas
Tim asal Jateng tampil sebagai juara umum, dengan merebut sembilan dari 11 gelar yang diperebutkan. Total, Jateng mengantongi 28 medali (9 emas, 7 perak dan 8 perunggu).
Dia menyebutkan, Djarum juga membina atlet-atlet panahan, sepak bola dan atletik di bawah usia 15 tahun. ”Tujuan kami murni pembinaan. Selepas itu, mereka boleh ke klub lain. Misalnya, sepak bola boleh ke Liga 3, 2 bahkan 1,” tuturnya.
Pada bagian lain, Sekum KONI Jateng, Ahmad Ris Ediyanto memaparkan, KONI Jateng memiliki agenda besar pada 2023, yakni Pra-PON Aceh-Sumut dan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov), di enam kabupaten eks Karesidenan Pati (Pati, Jepara, Kudus, Rembang, Blora dan Grobogan).
BACA JUGA: Produk Ramah Lingkungan Karya Anak Muda Dipamerkan dalam Lokakarya Echo Green di Purwodadi
Salah satu acara besar yang akan digelar yakni, upacara pembukaan yang dijadwalkan berlangsung di Stadion Joyokusum, Pati, pada 5 Agustus mendatang.
”Pak Ganjar Pranowo menyarankan, upacara pembukaan dilakukan dengan meriah. Dengan alasan, selain merayakan pesta olahraga, juga menjadi pesta rakyat,” imbuhnya.
Upacara pembukaan akan digelar dengan panitia yang terpisah, dari panitia Porprov. Dengan demikian, pendanaannya juga terpisah, sehingga dibutuhkan mitra kerja, yakni sponsorship.
”Tentu kami berharap kepada PT Djarum, untuk bisa menjadi bagian dari acara ini,” pintanya, yang disambut hangat Yoppy Rosimin, yang mewakili PT Djarum.
Riyan