KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) –Pengurus KONI Kabupaten Magelang periode 2000-2004 menggelar Rapat Kerja Kabupaten (Rakerkab) ke III, Sabtu 24 Desember 2022. Acara yang dipusatkan di pendapa kabupaten itu diikuti pengurus KONI, cabang olahraga (Cabor) dan Koordinator Olahraga Kecamatan (KOK).
Plt Ketua Umum KONI Jateng, Bambang Raharjo Munadjat, dalam kesempatan itu mengatakan, tugas Raker adalah melakukan evaluasi tentang program- program yang telah dilaksanakan KONI pada tahun berjalan. Lalu, merencanakan program kerja tahun berikutnya, dan memberikan ruang kepada KONI untuk memutuskan hal-hal yang dianggap perlu dan membutuhkan perjuangan dari seluruh anggota. “Jadi, rapat kerja tahunan ini wajib bagi KONI,” tegasnya.
Selebihnya dikatakan, KONI Jateng disumbang lima medali emas dari Kabupaten Magelang. Ada atlet Atletik, Wushu, dan Kickboxing. Atlet-atlet itu harus terus dibina. Setelah kualifikasi PON cabang Beladiri, yang rencana bulan Juni, atlet-atlet tersebut akan diserahkan kembali ke Kabupaten Magelang, untuk di-Pelatdakan guna menghadapi Porprov September 2023.
Diakui, dari sisi pembinaan keprestasian, Jateng agak susah. Karena pra-PON dilaksanakan sebelum Porprov. KONI Jateng akan menjadikan Porprov sebagai sarana promosi dan degradasi. Jadi kalau ada atlet yang lolos pra-PON dan di ajang Porprov dikalahkan atlet juniornya, atlet tersebut akan dicoret dan digantikan atlet baru.
Ditambahkan, KONI pusat telah minta KONI Jateng untuk melakukan pembinaan atlet, didasarkan pada kekuatan di daerah tingkat II. Maka, tiap kabupaten/ kota akan diminta mengirim atlet cabor andalannya. Terutama cabor yang kira-kira di PON bisa menyumbangkan medali emas.
Berkenaan dengan itu dia punya rencana minta KONI kabupaten dan kota mengirim dua atlet yang bisa menyumbangkan medali emas. Itu perlu ditindaklanjuti, apalagi Kabupaten Magelang sudah punya stadion. “Stadion merupakan modal untuk melakukan pembinaan atlet,” tuturnya.
Jadi, misalnya Kabupaten Magelang fokus di Wushu dan Kickboxing, selanjutnya agar atletnya dibina yang serius. Hal-hal yang berhubungan dengan kepala daerah akan dia bicarakan lebih lanjut. Karena membina atlet itu butuh dukungan peralatan dan kapital. “Perlu dikapitalisasi,” tegasnya.
Kalau tidak, atletnya bisa lari ke daerah lain. Saat ini ada beberapa daerah yang ribut berebut atlet. Atlet Jateng sudah ada yang direbut Jabar. Atlet Selam Jateng juga akan direbut DKI. “Meski kita berusaha mempertahankan, atletnya ngeyel. Ada orang tua atlet sampai dipanggil oleh walikota. Orang tuanya hanya menangis,” katanya.
Pada Raker tersebut dia juga mengatakan, olahraga menjadi sebuah industri. Menuntut semua pembina olahraga untuk mempersiapkan atlet terbaiknya. Dia yakin makin ke depan makin hingar bingar.
KONI pusat sudah menyatakan tidak ada mutasi. Tetapi masih ada saja yang mutasi. Terkait hal itu dia minta ada perusahaan daerah yang mau menampung atlet berprestasi, daripada mutasi ke daerah lain.
Sekarang KONI Jateng tengah membuat database cabor dan atlet. Kelak setiap atlet punya username. Setiap dibuka akan terlihat prestasinya di berbagai event. Ke depan dia akan minta KONI daerah untuk mengirim data atlet dan prestasinya. “Supaya atlet tidak mudah berpindah -pindah,” pungkasnya.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora), Slamet Achmad Husein, saat membacakan amanat Bupati Zaenal Arifin mengatakan, olahraga di satu sisi dapat menyehatkan tubuh. Juga bisa dijadikan ajang berprestasi dan berkarya, serta memupuk rasa persaudaraan. Muara pembangunan olahraga adalah tercapai dan meningkatnya prestasi olahraga. Baik di tingkat daerah, regional, nasional, bahkan internasional.
Dengan pembinaan olahraga yang baik, maka akan terjalin pembinaan atlet dan prestasi yang berkesinambungan. Hingga akan tercipta bibit-bibit unggul dalam berbagai bidang yang siap dimunculkan dalam berbagai event.
Pada posisi itu, KONI sebagai induk organisasi dari seluruh cabang olahraga, memiliki peran penting. Dia berharap rapat kerja dijadikan evaluasi perbaikan secara menyeluruh. Konsolidasi dan revitalisasi keolahragaan yang semakin mengangkat prestasi dan pembinaan olahraga.
Apalagi, lanjutnya, tahun depan akan ada Porprov. Diharapkan bisa mengharumkan Kabupaten Magelang dengan prestasi yang membanggakan. Untuk itu Raker tersebut diharap akan merumuskan program kerja KONI membuat kebijaksanaan strategis dalam upaya meningkatkan prestasi olahraga.
Peran serta KONI diharap mendorong visi Kabupaten Magelang periode 2019-2024,
yakni sejahtera, berdaya saing dan amanah.
Diharapkan juga rapat kerja dapat menjadi energi untuk memperkuat sinergitas antar pengurus KONI dan cabor dengan seluruh elemen lain dalam menjalankan tugas-tugasnya, sehingga seluruh program yang sudah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik dan dapat mencapai sasaran.
“Jalin komunikasi yang harmonis dan humanis dengan menjaga soliditas serta kekompakan antar pengurus. Tidak kalah penting, hindari konflik yang dapat mengakibatkan tidak mencapai target. Optimalkan segala potensi yang dimiliki agar prestasi dapat berkembang dengan mengedepankan budaya dialog untuk memecahkan berbagai persoalan yang ada,” pintanya.
Sementara itu Ketua KONI Kabupaten Magelang, Karjanto Wignjowidodo, menuturkan, agenda pokok dalam Rakerkab itu adalah meminta dan memutuskan laporan pelaksanaan program kerja KONI tahun 2022 dan laporan keuangan tahun berjalan. Selain itu membahas dan memutuskan rencana proram kerja tahun 2003. Juga membahas dan memutuskan permasalahan yang menyangkut status keanggotaan KONI. Lalu membahas pedoman penyelenggaraan administrasi, pedoman pemberian bantuan dan tata kelola organisasi untuk meningkatkan efektifitas pembinaan olahraga prestasi.
Eko Priyono