Maka, kalau menurut saya, sebenarnya macan simbah itu macan asli. Macan minta tolong kepada manusia, jika bukan di Jawa dianggap hal yang biasa, tapi kalau di Jawa diklaim sebagai mistis.
Saya pernah membaca ada macan Siberia yang sakit gigi, mendekati rumah warga dekat hutan, lalu diobati sakit giginya. Alam semesta ini punya “bahasa” sendiri untuk berkomunikasi.
Kalau menganalisa dari keterangan bahwa saat memberi makan dilihat orang banyak, maka dapat disimpulan itu macan fisik. Kenapa bisa jinak? Itu yang saya belum bisa mikir.
Kisah serupa; macan loreng minta tolong, juga dijumpai di Pembarisan, Jawa Barat itu perasaannya sama dengan manusia.
Kalau di desa saya, selain simbah Lurah, yang dikabarkan punya macan itu keluarga Haji Maksum, yang rumahnya hanya 40 meter dari rumah saya.
Ada pemerhati masalah macan yang pernah ketemu langsung “manusia macan”. Tahun 1997 di tepi hutan Meru Betiri. Dia berkisah setelah berguru di Sumatera, saat pulang ke Jawa, tahun 1970 busnya di begal.
Saat marah dia bisa berubah menjadi sosok macan lalu menghajar para begal. Dia berkata sewaktu berubah itu dia dalam kondisi tidak sadar. Karena itu dia menjaga untuk tidak mudah marah.
Ada kisah serupa yang dituturkan Ibu dari sahabat saya bahwa Simbah Kakungnya punya peliharaan macan gaib bernama “Mbah Degor” namun tidak semua keluarga bisa mengaksesnya. Wallahu a’lam.
Masruri, penulis buku praktisi dan konsultan metafisika