blank
Didik Raharyono, Kuningan, Jawa Barat dikenal sebagai sahabat macan. Foto: Dok Didik

Di suatu rumah perangkat Desa Colo itu, mereka bertemu lelaki paro baya yang berkisah pernah menolong macan loreng yang terkategorikan sebagai “gembong”, sebutan untuk macan loreng atau dikenal istilah dimorphisme sex yang artinya ada perbedaan usia.

Itu satu-satunya bukti spesimen perihal macan loreng yang terbunuh di Blingoh, Keling, Jepara. Dia dan teman lain, ambil sebagian tubuh macannya, namun dia tidak merasakan ada sensasi mistis.

Catatan dia tentang fenomena diatas: 1. Macan itu memiliki sifat yang disebut criptic. Artinya dengan pola garis loreng itu, tubuhnya yang besar bisa tersarukan (samar) secara sempurna di lingkungannya.

Artinya benar-benar terklamuflase, sehingga dua rekan Bapaknya yang cerita itu tidak melihat macan gembong, karena macannya diam tidak bergerak, dan baru indukannya yang melihat, karena si gembong bangun dari rebahan.

Biasanya bahasan seperti ini akan terkesan mistis. Bahkan pada banyak lokasi di Jawa diibaratkan, macan itu jika berlindung di sehelai daun ilalang, tubuhnya tidak terlihat.