“Kita menjadi kokoh ini karena menghilangkan dekat agama dan ekslusivitas. Bagi Gus Dur, Pancasila dipahami menjadi living ideology dan working ideology lewat kerja nyata mahasiswa mewujudkan kesejahteraan lewat teknologi tepat guna,” kata Romo Benny.
Menguasai ilmu pengetahuan, tambah Romo Benny, bisa di-empowering menjadi sumber daya yang dimiliki menjadi tantangan kita, bagaimana Pancasila itu nantinya menajdi working ideology bangsa untuk menciptakan kesejahteraan dan desa menjadi sejahtera,” jelas Benny.
Menurut Benny, mengaplikasikan Pancasila sebagai kerja nyata maka itu sama saja dengan beriman. Kita memiliki kesadaran bahwa jika kita mencintai Tuhan maka kita mencintai manusia, bertanggung jawab terhadap kesejahteraan desa dengan membangun kolaborasi melalui ilmu pengetahuan di dunia masing-masing.
”Komodifikasi harus diberikan kepada setiap desa agar desa bisa memaksimalkan potensinya. Jadi nilai Pancasila itu harus menjadi ideologi kerja maka Pancasila itu tidak menjadi pengetahuan saja tapi sebagai sesuatu alat untuk merasakan penderitaan orang lain juga,” tambahnya.
Agama sebagai Inspirasi
Romo Benny berharap, KKN ini menjadi kerja nyata bagi para mahasiswa yang melaksanakannya. “Gunakan agama menjadi inspirasi bukan aspirasi karena agama itu fungsional yang mampu mengantar kita dalam kemandirian di bidang politik dan kebudayaan,” ujarnya.
Dalam sudut pandang budaya bagaimana budaya lokal dikemas dalam produk budaya kerajinan, industri rumah tangga sementara potensi budaya dikemas dalam jaringan media sosial. Kemajemukan harus menyatu dalam semangat bangsa.
Ke depan para mahasiswa harus berpikir lokal bertindak global. Pancasila harus menjadi jiwa teman-teman dalam mengabdi melayani bangsa,Sekali Lagi semoga pancasila menjadi tindakan menjadi nyata,” tutup Benny.