SEMARANG (SUARABARU.ID)– Diperlukan koordinasi yang baik antar kementerian, lembaga dan pemerintah daerah, dalam memobilisasi upaya percepatan penanggulangan stunting di Tanah Air.
”Alokasi dana untuk penanggulangan stunting secara Nasional cukup besar. Namun tersebar di sejumlah kementerian, dan pemerintah daerah. Butuh koordinasi yang baik untuk memaksimalkan pemanfaatan dana itu, untuk percepatan penanggulangan stunting,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/7/2022).
Pertengahan Juni 2022, Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara mengungkapkan, dalam rangka menurunkan prevalensi angka stunting Nasional, pemerintah menyiapkan anggaran hingga Rp 44,8 triliun di tahun ini.
BACA JUGA: Jokowi: Banyak Agenda Nasional yang Butuh Dukungan Polri, Apa Saja
Anggaran itu tersebar di 17 kementerian/lembaga dan pemerintah daerah kabupaten/kota, dalam bentuk Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dan non fisik.
Kondisi itu, menurut Lestari, benar-benar membutuhkan koordinasi antarinstitusi yang baik, agar percepatan penanggulangan stunting benar-benar terwujud.
Sisi ketersediaan pembiayaan, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, merupakan salah satu instrumen untuk mempercepat upaya penanggulangan stunting di Tanah Air.
BACA JUGA: Sekda Edy Sujatmiko: Utamakan Produk Lokal dalam Pengadaan Barang
”Selain itu, para pemangku kepentingan di sejumlah daerah diharapkan juga sudah memiliki pemetaan masalah yang dihadapi, dalam penanganan stunting,” imbuhnya.
Anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu menyebutkan, banyak faktor yang menyebabkan anak mengalami kekurangan gizi, yang berujung stunting.
Dokter spesialis jiwa di Kota Semarang meneliti, bahwa kesehatan mental orang tua bisa berdampak pada kasus stunting.
BACA JUGA: Ada Anggaran Rp 10 Miliar untuk Perbaikan Jalan Rusak di Kudus
Dari hasil penelitian di Kota Semarang terhadap 46 ribu anak, kondisi stunting itu dipengaruhi kesehatan jiwa orang tua. Ketika seorang ibu stres, bisa berisiko pada 33 persen anak kemungkinan mengalami stunting ringan.
”Jika yang stres ayahnya, kemungkinan anak mengalami stunting naik menjadi 37 persen. Bila ibu dan ayah stres, bisa naik sampai 40 persen,” papar dia.
Kompleksnya penyebab anak kekurangan gizi hingga berujung stunting, tegas Rerie, menuntut para pemangku kepentingan di pusat dan daerah, memberikan perhatian serius terhadap sejumlah upaya penanggulangan stunting ini.
Riyan