blank
Presiden Jokowi saat cek pasukan dalam kegiatan Upacara Peringatan HUT Bhayangkara ke 76 tahun 2022 di Lapangan Bhayangkara Akpol, Kota Semarang. Foto: Dok/Humas Polri

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Peringatan HUT Bhayangkara ke-76 tahun 2022 digelar di Lapangan Bhayangkara Akademi Kepolisian (Akpol) Kota Semarang, Selasa (5/7/2022).

Dalam gelaran HUT Bhayangkara kali ini dihadiri langsung Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) bersama Ibu Iriana Joko Widodo, Ketua dan Wakil Ketua Lembaga Tinggi Negara, DPR-RI, para Menteri Kabinet Indonesia Maju, Panglima TNI beserta para Kepala Staf Angkatan, dan tamu undangan lain.

Pada peringatan HUT Bhayangkara ke-76 ini, Jokowi memberikan penghargaan atas kerja keras Polri dalam melayani rakyat dan membela bangsa dan negara.

Jokowi menyatakan menaruh harapan besar kepada Polri. “Kewenangan Polri sangat besar. Organisasi Polri menembus sampai tingkat desa dan setiap hari anggota Polri besentuhan langsung dengan masyarakat,” tutur Jokowi.

Menurutnya, dimanapun Polri bertugas, selalu dalam pengamatan rakyat, Polri selalu dalam penilaian rakyat. “Rakyat menilai apakah perilaku Polri sesuai dengan harapan rakyat,” tukasnya.

“Survei terbaru Kompas kemarin, 58,3 persen responden menyatakan tindakan Polri sudah sesuai dengan visi presisi. Tapi ingat, 28,6 persen menyatakan belum sesuai,” tandasnya.

Selain membaca survei, Jokowi juga terus mengikuti pemberitaan di media konvensional dan media sosial. Setiap kecerobohan di lapangan, sekecil apapun, akan merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri. Oleh karena itu, Jokowi minta Polri agar bekerja dengan hati-hati, dengan presisi.

Jokowi menyebut, bahwa tugas berat kita bersama masih sangat banyak. “Pertama, pandemi Covid-19 masih perlu penanganan yang serius. Saya minta Polri selalu siaga dalam penanggulangan Covid-19,” katanya.

“Kedua, kita harus waspada terhadap krisis energi, krisis pangan, dan krisis keuangan. Polri harus mampu memastikan kamtibmas agar kita lebih kokoh dalam menghadapi tantangan ini. Dan ketiga, kita harus semakin siap dalam menghadapi ancaman kejahatan berbasis teknologi terbaru. Polri harus lebih maju dibanding pelaku kejahatan. Polri harus terus berinovasi dan meningkatkan penguasaan teknologi,” ungkap Jokowi.

Menurutnya, banyak agenda nasional lain yang harus didukung oleh Polri. Pertama, pembangunan Ibu Kota Negara. Pindah ibu kota adalah pindah cara kerja untuk membangun motor kemajuan Indonesia ke depan. “Polri harus mengawal agar dapat berjalan lancar dan tepat waktu,” ucapnya

Kedua, agenda G20 yang sudah berlangsung, harus terus dikawal. Puncaknya nanti adalah KTT G-20 di bulan November yang akan dihadiri para Kepala Negara anggota G-20.

“Ketiga, agenda besar demokrasi Pileg, Pilpres, dan Pilkada serentak harus diantisipasi dengan baik. Berikan dukungan kamtibmas secara maksimal agar pesta demokrasi ini bisa berjalan dengan baik,” imbuhnya.

Untuk menghadapi tugas Polri yang semakin berat, individu anggota Polri dan kelembagaan Polri harus terus berinovasi. Harus semakin adaptif, responsif, dan bertransformasi menjadi institusi modern dan bersinergi dengan TNI, Kementerian, dan Lembaga dalam menjalankan tugasnya.

“Polri harus mengedepankan upaya pencegahan dalam menjaga kamtibmas. Lakukan berbagai tindakan pemolisian dengan humanis, namun tegas ketika diperlukan. Jadikan penegakan hukum sebagai upaya terakhir harus taat prosedur dan menjunjung tinggi hak asasi manusia,” tambahnya.

Jokowi mengajak kepada semua pihak untuk berdoa, mudah-mudahan Bhayangkara Polri yang gugur dalam tugas diberikan tempat yang mulia di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

Diketahui, pada moment HUT Bhayangkara ke-76 ini digelar pasar rakyat, yang diisi UMKM dari Ibu-ibu Bhayangkari dari tujuh Polda.

Dalam kegiatan pasar rakyat ini, Polda Jateng juga membagikan puluhan ribu sembako, dan juga voucher untuk masyarakat Jawa Tengah.

Ning Suparningsih