Disnakkan Grobogan dan warga Jambangan, Geyer, sedang menyiapkan penyemprotan kandang setelah 31 sapi mati mendadak.Foto: Disnakkan

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Grobogan masih terus menelan korban. Hewan ternaki sapi di Desa Jambangan, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan masih banyak yang mati akibat penyakit ini.

Di daerah-daerah yang banyak korban hewan ternak mati akibat PMK ini, Dinas Peternakan dan Peternakan Grobogan melakukan penyemprotan kendang menggunakan eco enzym.

Penyemprotan dilakukan Disnakkan, bersama PMI Grobogan dan peternak Desa Jambangan, Kecamatan Geyer.

Penyemprotan dilakukan di kandang ternak warga Jambangan, Geyer, dengan harapan jumlah sapi yang mati tidak bertambah.

Serangan penyakit mulut dan kuku sapi di Grobogan, salah satunya telah menewaskan 31 ternak sapi di Jambangan, Kecamatan Geyer.

Kepala Dinas Perternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan Drh Riyanto,  Minggu (3/7/2022) menjelaskan, banyaknya ternak sapi mati di Jambangan, Geyer masih dalam pemeriksaan intensif Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta.

Menurut Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan, kematian ternak sapi di perbatasan Kabupaten Grobogan dengan Kabupaten Sragen terjadi beberapa waktu terakhir.

Baca juga 31 Ternak di Jambangan Grobogan Mati Akibat Penyakit Mulut dan Kuku

“Tindak lanjut kematian sapi terduga PMK di Desa Jambangan, Kecamatan Geyer yakni dengan menyemprotkan eco enzym,” ungkap Drh Riyanto.

Penyemprotan, tambah Kadinas Disnakkan, dilakukan tim dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Grobogan. Selain penyemprotan, di lokasi kandang juga dilakukan disinfektan oleh petugas Disnakkan Grobogan.