blank
Para peserta pelatihan (Foto: Unisnu)

JEPARA (SUARABARU.ID) – Dalam rangka peningkatan penulisan buku ajar, Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Inovasi (LPPI) Unisnu Jepara menyelenggarakan Pelatihan Penulisan Buku Ajar Based Research secara daring via Zoom Meeting pada hari ini, Kamis (9/6-2022).

blank
Dr. H. Mahalli, M.Pd. Wakil Rektor 1 Unisnu (Foto: Alvaros).

Kepala Pusat Pengembangan Sistem Pendidikan dan Inovasi Unisnu Khalimatus Sa’diyah, M.Pd.I. menyampaikan kegiatan ini dianggap penting bagi dosen Unisnu mengingat masih minimnya dosen menulis buku ajar. Maka, kegiatan pelatihan ini dikhususkan bagi peserta dosen Unisnu dari berbagai bidang ilmu dan peserta dosen dari luar Unisnu.

blank
Prof. Dr. Muji Setiyo, S.T., M.T. (Foto: Alvaros)

Kepala LPPI Unisnu Jepara Drs. Zainul Arifin MA, M.Hum menyampaikan ini pertama kali LPPI menyelenggarakan pelatihan buku ajar. “Setelah pelatihan ini, dosen diharapkan bisa menghasilkan produk buku ajar dari masing-masing disiplin keilmuan. Unisnu telah memiliki Penerbit Unisnu Press untuk memudahkan para dosen menerbitkan buku,” ujarnya.

Wakil Rektor 1 Dr. H. Mahalli, M.Pd. mengapresiasi atas usaha LPPI menyelenggarakan pelatihan buku ajar berbasis penelitian bagi dosen. “Buku ajar ini penting peranannya sebab kompetensi dosen terlihat dari gagasannya yang diwujudkan dalam buku ajar,” jelasnya. Setelah pelatihan ini, dosen diharapkan menyusun buku ajar dan dipublikasikan, imbuhnya sekaligus membuka acara.

Narasumber Prof. Dr. Muji Setiyo, S.T., M.T. dari Universitas Muhammadiyah Magelang dimoderatori Ahmad Saefudin, M.Pd.I. selama acara berlangsung.

Menurut Muji Setiyo, tugas dosen adalah merepresentasikan ilmu yang diperolehnya dari penelitian. “Salah satunya adalah dalam bentuk buku ajar,” ujarnya. Bentuknya menjadi buku ajar yang spesial sebab kapasitasnya menjadi baru dengan konstruksi untuk menjadikan mahasiswa menjadi lebih unggul dan kompetitif melalui research integratif, imbuhnya.

Muji Setyo membagikan cara menulis buku ajar. Pertama cek kurikulumnya dan capaian pembelajaran (CP) yang dibebankan. Kedua, tetapkan Sub capaian pembelajaran mata kuliah (CP-MK). Ketiga, buat soal evaluasi untuk mengukur sub CP-MK. Keempat, buat soal-soal latihan yang sesuai. Kelima, buat konten yang sesuai. Keenam, lengkapi administrasi buku. “Setelah itu rencanakan penyelesaian buku. Kapan? Mau sebulan? Satu semester? 2 semester?,” ujarnya.

Perencanaan waktu penyelesaian buku ajar akan terpantau dalam book readiness level untuk memudahkan dosen dalam menentukan kesiapan buku diterbitkan, imbuh Muji.

Alvaros