blank
Tim gabungan yang melibatkan personel Polsek, turun ke Pasar Hewan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri, untuk memberikan penyuluhan dalam mengantisipasi PMK pada ternak sapi.

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) bertindak cepat mengatasi penyebaran Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) yang terjadi pada hewan ternak.

Hal ini sesuai dengan instruksi Gubernur Jateng melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jateng, Selasa (17/5/2022), yang menginstruksikan untuk menerjukan seluruh petugas penyuluh lapangan (PPL).

“Sesuai perintah dari Gubernur dan Wali Kota, kami sudah menerjunkan seluruh PPL yang kami punya, semuanya ada 26 petugas termasuk 8 dokter hewan untuk melakukan penyisiran dan memantau seluruh ternak di Kota Semarang,” kata Kepala Dispertan Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur, Rabu (18/5/2022).

Seluruh petugas yang diterjunkan melakukan prosedur biosecurity atau standar pengamanan biologi kejadian luar biasa yang mengancam kesehatan, dimana dalam hal ini terjadi pada hewan ternak yang ada di masyarakat.

Hernowo mengatakan, seluruh petugas PPL Dispertan dan balai penyuluh lapangan (BPL) melakukan tindakan antisipatif terhadap hewan – hewan ternak yang menjadi suspect sekaligus melakukan pendampingan kepada para peternaknya.

Dirinya menambahkan, para petugas PPL sudah diperintahkan untuk melakukan sosialisasi kepada para peternak terkait PMK ini dan cara penanganannya, termasuk imbauan untuk selalu menjaga kandang ternak tetap steril dan menjaga kebersihan ternak.

“Satu lagi yang penting adalah penyakit PMK ini tidak menular ke manusia, hanya saja saya mengimbau agar orang – orang yang tidak berkepentingan dalam merawat hewan ternak untuk tidak dekat – dekat dengan hewan ternak karena bisa jadi ikut membantu penularan melalui alat – alat yang dibawa,” katanya.