homestay
Ketua Paguyuban Kampung Homestay Borobudur, Muslih. Foto: Yon

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID)- Para pemilik homestay ( penginapan) di  Dusun Ngaran II, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang  pada liburan Lebaran  tahun ini kewalahan menerima tamu yang memesan penginapan.

Bahkan, para pemilik homestay di Dusun Ngaran II tersebut sampai menolak menerima tamu.

“Setelah dua  kali Lebaran tahun 2020 dan tahun 2021 lalu sama sekali tidak ada tamu. Pada Lebaran kali ini  mulai  H-2 okupansinya mencapai 50 persen terisi. Kemudian pada hari H Lebaran hingga saat ini, terisi  100 persen,’’ kata Ketua Paguyuban Kampung Homestay Borobudur, Muslih, Kamis ( 5/5/2022).

Muslih mengatakan, meskipun   para pemilik homestay di Dusun Ngaran II  menolak tamu untuk bermalam, namun pihaknya melimpahkan  tamu tersebut ke pengelola homestay yang ada  di kampung lain yang juga masih berada di sekitar kawasan Candi Borobudur.

Pada umumnya, para tamu homestay tersebut memesan penginapan tersebut sejak H-2 Lebaran. Mayoritas tamu yang menyewa penginapan tersebut untuk berwisata ke Candi Borobudur dan sekitarnya.

“Rata-rata para tamu  tersebut menginap semalam, kemudian pada pagi harinya mereka berwisata keliling kampung untuk melihat sunrise ( matahari terbit),” katanya.
Ia menambahkan, sebagian besar para tamu tersebut berasal dari luar Jawa seperti Jambi, Medan, Kalimantan. Selain itu juga berasal dari wilayah Jabotabek.

Ia menambahkan,  tarif sewa homestay  pada musim liburan Lebaran tahun ini sedikit mengalami kenaikan berkisar antara Rp100 ribu hingga Rp 150 ribu per kamarnya. Yakni, kamar ber-AC yang  biasanya Rp250 ribu, naik menjadi Rp 300 ribu sampai Rp 350 ribu. Kemudian untuk kamar non-AC per unit homestay  dan berisi  tiga kamar, semula dibanderol Rp500 ribu, naik menjadi Rp 600 ribu sampai Rp 750 ribu.

“Untuk kamar ber- AC  mendapatkan fasilitas makan pagi, tetapi untuk yang per unit homestay tidak ada sarapan karena bisa diisi melebihi kapasitas kamar atau rombongan,” ujarnya. Yon