blank
Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto (kanan depan) turun langsung ikut melakukan pengaturan arus lalu lintas di depan Gerbang Objek Wisata Waduk Gajahmungkur.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Polres bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Wonogiri, melakukan serangkaian tindakan rekayasa lalu lintas. Tujuannya, untuk mengantisipasi kemacetan arus karena keramaian Lebaran Idul Fitri 1443 H dan arus balik.

Sebagaimana diketahui, pemerintah telah menetapkan libur nasional hari raya Idul Fitri 1443 H pada Tanggal 2 dan 3 Mei 2002, dan menetapkan cuti bersama Idul Fitri pada Tanggal 29 April berikut Tanggal 4, 5, dan 6 Mei 2022.

Selama masa lebaran tersebut, Wonogiri dibanjiri pemudik yang mayoritas menggunakan kendaraan pribadi, rental dan travel. Menyebabkan situasi jalanan menjadi padat merayap bahkan terancam macet di beberapa titik.

Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto dan Kasatlantas AKP Marwanto, melalui Kasi Humas Polres AKP Anom Prabowo dan Kasubsi Penmas Aiptu Iwan Sumarsono, menyatakan, untuk mengantiasipasi ancamatan kemacetan telah dilakukan rekayasa arus lalu lintas.

Tujuannya, agar arus keramaian lebaran dapat terhindarkan dari ancaman kemacetan dan keruwetan. Langkah yang mengacu pada manajemen pangaturan arus lalu lintas ini, dilakukan bersama Dishub Kabupaten Wonogiri.

Arus lalu lintas dari utara (Sukoharjo-Solo), sejak Bangjo (Traffic Light) Kalmpisan diarahkan lurus ke ruas Jalan Brigjen Katamso, Jalan Gunung Giri, Jalan Salak dan tembus ke Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Untuk selanjutnya menuju Ponorogo dan Pacitan (Jatim). Tanpa melewati ruas Jalan RM Said yang mengarah masuk ke ruas jalan di dalam Kota Wonogiri.

Padat Merayap

Kepala Dishub Wonogiri, Waluyo, menyatakan, pengalihan arus sebelumnya juga dilakukan untuk kendaraan yang datang dari utara dan akan menuju ke Objek Wisata Waduk Gajahmungkur, dilewatkan ke jalur alternatif ruas Jalan Lingkar Kota (JLK) sejak dari depan Terminal Induk Giri Adipura Krisak Selogiri, ke arah kanan.

blank
Personel Polres Sukoharjo, diturunkan ke titik rawan keruwetan di Nguter, Sukoharjo, untuk melakukan pengaturan agar arus lalu lintas dari Wonogiri tidak macet.

Arus lalu lintas dari arah utara yang bertujuan ke Wuryantoro, Manyaran, Eromoko dan Pracimantoro, disalurkan ke ruas JLK yang sama. Tujuannya, agar tidak masuk ke dalam Kota Wonogiri.

Demikian dengan arus lalu lintas dari arah timur yang bertujuan ke Wuryantoro, Manyaran, Eromoko, Pracimantoro dan tembus ke Yogyakarta, disalurkan melalui ruas JLK sejak dari Jatibeduk ke arah kiri.

Arus lalu lintas di dalam Kota Wonogiri, dilakukan pengaturan di Bangjo Ponten. Utamanya arus lalu lintas dari arah utara, dibelokkan ke timur, untuk menghindari ruas Jalan Jenderal Sudirman yang menjadi jalan protokolnya Kota Wonogiri.

Sementara itu arus lalu lintas ke arah utara dari Wonogiri, mengalami kondisi yang padat merayap sejak tapal batas Selogiri (Wonogiri)-Nguter (Sukoharjo).

”Dari gerbang tapal batas Wonogiri ke Terminal Sukoharjo, sejauh sekitar 10 Kilometer, perlu waktu 1,5 jam,” tutur pengendara mobil Mulya.

Bambang Pur