blank
Ketua DPC Organda Tanjung Emas Semarang, Purwo Widodo SE (kanan), saat sesi jumpa pers, usai launching NLE di Hotel Setos, Semarang, Rabu (23/3/2022). Foto: riyan

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Ketua DPC Organda Tanjung Emas Semarang, Purwo Widodo SE menyebutkan, pihaknya mau tidak mau harus mengikuti perkembangan teknologi. Hal itu harus dilakukan untuk menjaga konsistensi bidang usaha yang selama ini telah dijalaninya.

Hal itu seperti yang disampaikannya dalam sesi jumpa pers, usai acara Launching National Logistic Ecosystem (NLE), di Hotel Setos, Semarang, Rabu (23/3/2022). NLE sendiri adalah, sebuah ekosistem logistik yang menyelaraskan arus lalu lintas barang (flow of goods), dengan dokumen internasional (flow of documents).

Mulai sejak kedatangan sarana pengangkut kapal atau pesawat, hingga barang keluar dari pelabuhan dan tiba di gudang.

BACA JUGA: Polres Magelang Pantau Distribusi Minyak Goreng dan Sembako

Menurut Purwo, sejak awal dibentuknya Organda, semua sistim masih manual. Baik itu penerimaan maupun pengiriman barang. Namun kini dengan kemajuan teknologi, proses manual itu sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan. Perkembangan IT kini sangat memungkinkan untuk mempermudah dan mempercepat pemesanan ataupun pengiriman barang.

”Kini teman-teman di Organda harus mau belajar. Di era digitalisasi seperti sekarang ini, semua itu harus kita ikuti. Termasuk para driver yang selama ini juga mendukung bidang usaha kita,” kata dia dalam keterangannya.

Ditambahkan Purwo, saat ini anggotanya di DPC Organda Tanjung Emas ada sebanyak 240 perusahaan. Dan armada yang tercatat resmi di Organda ada sejumlah 2.800 kontainer dari berbagai jenis.

BACA JUGA: DPRD Kudus Inginkan Pilkades Serentak Berjalan Aman dan Damai

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Jawa Tengah, Budiatmoko SH MH menyebutkan, program NLE ini sangat dinanti-nantikannya.

”Kami senang dengan adanya penerapan NLE ini. Karena dengan program itu, akan memangkas semuanya. Baik itu biaya, waktu dan kemudahan dalam hal pengurusan dokumennya,” ujar dia

Selama ini, imbuh Budiatmoko, saat masih manual, prosesnya terasa sangat lama. Namun dengan adanya program ini, akan mempercepat semuanya. ”Karena infonya, juga akan diketahui berapa biayanya logistik. Karena selama ini biayanya tiga sama antara perusahaan satu dengan yang lainnya,” sebut dia.

BACA JUGA: Bawaslu Jepara Resmi Tunjuk Sidigede sebagai Desa Pengawas Pemilu

Sementara itu, Wakil Ketua DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Jateng-DIY, H Teguh Arif Handoko SE MSi menyampaikan, program ini merupakan sesuatu yang luar biasa.

”Program NLE dari pemerintah ini sudah ditunggu-tunggu sejak lama. Revolusi digital sudah dimulai, dan kita harus ikuti itu,” tukas Teguh.

Hadir dalam acara itu, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Tanjung Emas Ir M Tohir MSi, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Tanjung Emas Anton Martin SE MM, serta Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai (IKC) Kantor Pusat Bea Cukai yang juga selaku Kepala Pelaksana Harian Tim Teknis NLE.

Riyan