Wawalkot Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (kedua dari kiri), menghadiri acara Kongres I Asosiasi Program Studi Keuangan dan Perbankan Syariah (APSKPS), di Hotel Dafam, Semarang. Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Sebanyak 74 orang dari 64 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), PTN, dan PTS se-Indonesia, mengikuti Focus Group Discussion (FGD), dan Kongres I Asosiasi Program Studi Keuangan dan Perbankan Syariah (APSKPS), di Hotel Dafam, Semarang, Selasa (15/3/2022).

Kaprodi Perbankan Syariah sekaligus Ketua Asosiasi Program Studi Keuangan dan Perbankan Syariah, Heny Yuningrum SE MSi menjelaskan, kongres pertama ini bertujuan mensinergikan Prodi Perbankan Syariah membahas kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang saat ini sedang digalakkan menteri pendidikan.

Sinergitas ini merupakan awal menentukan Prodi Perbankan Syariah, agar eksis dalam akademik dan non akademik.

BACA JUGA: Wartawan Diminta Tak Pernah Lelah Mengedukasi Masyarakat

”Kerja sama antara pemerintah, perguruan tinggi, masyarakat dan lembaga keuangan syariah, harus berjalan bersama-sama,” kata Heny, dalam acara yang bertepatan dengan jelang Dies Natalis Ke-52 UIN Walisongo Semarang ini.

Alhamdulillah, Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Walisongo, mendapat kehormatan menjadi tuan rumah Kongres I Asosiasi Program Studi Keuangan dan Perbankan Syariah,” imbuhnya.

Sedangkan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Walisongo, Dr Muhammad Saifullah MAg berharap, agar kongres itu dapat mensinergikan antara perguruan tinggi dengan industri dan instansi pemerintah, dalam mendukung program MBKM.

BACA JUGA: Tim Paramotor Jateng Berlaga di Kejurnas dan Kapuspotdirga Cup 2022

”Tujuan kongres ini sebagai bentuk silaturahim dan penguatan Program Studi Perbankan dan Keuangan Syariah se-Indonesia. Dalam mendukung MBKM, semua elemen tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, sehingga perlu kerja sama antar-perguruan tinggi, program studi dan pihak terkait,” terang dia.

Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Wakil Wali Kota, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menyampaikan, acara ini diadakan untuk memberikan kontribusi SDM yang diperlukan perbankan syariah di Indonesia.

”Program Studi Perbakan Syariah saat ini baru booming, sehingga perlu SDM yang berkualitas,”ujarnya.

BACA JUGA: Banjir Kepung Kebumen, Ratusan Warga di 3 Kecamatan Mengungsi

Dengan sistim yang ditawarkan perbankan syariah, maka SDM yang berkualitas harus dibekali dengan pengetahuan, terkait ekonomi syariah dan muamalah. Tidak sekadar pengetahuan, tetapi SDM berkualitas juga harus dibekali dengan pengalaman.

”Dengan sistim yang ada di perbankan syariah, maka SDM perlu dibekali dengan pengetahuan ekonomi syariah dan muamalah, serta pengalaman. Sehingga mahasiswa tidak cukup teori saja, namun juga keterampilan teknis terhadap nasabah,” tambahnya.

Dalam pidatonya, Rektor UIN Walisongo, Prof Dr Imam Taufiq MAg menyebutkan, program MBKM memiliki tujuan yang bagus. Dalam hal ini, UIN Walisongo menjadi pilot project MBKM di Kemenag.

”MBKM yang dicanangkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, memiliki tujuan bagus. Dan dalam hal ini, UIN Walisongo sebagai pilot project MBKM di Kemenag,” tukas Imam Taufiq.

Riyan