blank
(dari kiri) Hadi Priyanto, Winarto, dan Dr. Alamsyah

JEPARA (SUARABARU.ID) –  Usulan Ratu Kalinyamat masuk kurikulum sekolah sudah menjadi keniscayaan. Sebab generasi muda harus mengenal siapa itu Ratu Kalinyamat. Melalui pelajaran sejarah, pelajar diharapkan mengetahui siapa itu Ratu Kalinyamat, apa yang telah dilakukan serta   serta spirit antikolonialisme yang diwujudkan dengan menyerang Portugsdi Malaka dan Ambon.  Harapannya para pelajar  bersedia mewarisi semangatnya untuk membangun daerah dan negerinya.

blank
Hadi Priyanto bersama peserta Dialog Ratu Kalinyamat dengan buku Ratu Kalinyamat yang diterbitkan Yayasan Dharma Bakti Lestari (Foto: Adi P)

Hal ini disampaikan oleh budayawan Jepara Drs. Hadi Priyanto, MM dalam acara Dialog Ratu Kalinyamat Perempuan Perintis Antiokolonialisme 1549-1579 di ruang Sultan Hadirin Gedung OPD Bersama  Jepara Lt. 3 hari Minggu (6/3-2022). Acara ini dimoderatori oleh Winarto, S.Pd. juga diiringi cokekan Prabakusuma dari Cepogo Jepara.

Menurut Sekretaris Yayasan Kartini Indonesia, Indria Mustika, acara ini dihadiri oleh 100 orang peserta yang terdiri atas  anggota Forum Pemuda Pegiat Budaya dan Sejarah Jepara, Forum Literasi  Jepara, Yayasan Pelestari Budaya dan Sejarah Jepara,  dosen, guru, budayawan, wartawan, mahasiswa, pelajar, dan kelompok Muslimat. Kegiatan ini juga  mendapat dukungan dari Wakil Ketua MPR RI Dr. Lestari Moerdijat, S.S., M.M. dan Pemkab Jepara

blank
Dosen Undip Dr. Alamsyah, M.Hum, salah satu tim pakar penyusunan naskah akademik usulan Ratu Kalinymat sebagai pahlawan nasional.

Hadi Priyanto menyampaikan pada tahun 1988 waktu penobatan  Ratu Kalinyamat  menjadi tonggak peringatan  Hari Jadi Jepara.  Ratu Kalinyamat didudukkan dalam proporsi yang sebenarnya sebab perannya sangat besar dalam pembangunan Jepara dan bangsa.

blank
Indria Mustika M.Pd, Sekretaris Yayasan Kartini Indonesia

“Penetapan ini bersumber dari hasil seminar tanggal 11 April 1988 yang diikuti oleh pakar sejarah, dinas instansi, anggota DPRD dan tokoh masyarakat,” ujar Hadi Priyanto. Saat kepemipinan bupati Hisom Prasetyo

Penyampaian ini ditulisnya dengan judul “Mengapa Harus Sang Ratu” pada tahun 1989 saat Hadi Priyanto masih menjabat menjadi Humas Pemda Jepara dalam buku Warta Pembangunan Edisi Khusus Hari Jadi Jepara ke-440 pada tanggal 10 April 1989.

BACA JUGA Festival Baratan, Legenda Ratu Kalinyamat dan Pesta Rakyat Jepara dalam Menyambut Bulan Suci Ramadan

blank
Budayawan Drs. Hadi Priyanto, MM dan Wienarto

Kemudian pada tahun 2006/2007 saat Bupati Hendro Martojo  Ratu Kalinyamat diusulkan menjadi Pahlawan Nasional. Juga saat Ahmad Marzuqi – Subroto. “Kini dengan diinisiasi Yayasan Dharma Bakti Lestari dan dukungan Pemkab Jepara dan warga masyarakat usulan itu berproses kembali sejak 2018. Harapan kita pada peringatan Hari Pahlawan tahun 2022, penghargaan untuk Sang Ratu telah diberikan,” ujar Hadi.

blank
Peserta dialog

Sementara Dr Alamsyah, M.Hum. menegaskan bahwa Ratu Kalinyamat menjadi embrio puncak Hari Jadi Jepara dengan wujud Karya Tataning Bumi oleh Perda Hari Jadi Jepara tahun 1988  hingga pada tahun 2007 mulai ada penulisan sejarah Ratu Kalinyamat oleh  pemerintah daerah pada tahun 2006-2007 berupa buku,  hingga pengajuan Ratu Kalinyamat menjadi Pahlawan Nasional. Namun saat itu sumber primernya kurang.

“Kini kami telah menemukan 8 sumber primer  di Portugal.  Sehingga dengan ditemukannya dokumen primer tentang Ratu Kalinyamat, kebenaran sejarah membuktikan bahwa Ratu Kalinyamat bukanlah mitos,” tambahnya.

blank
Budayawan Hadi Priyanto dan peserta pelajar M Zulfahmi Irsyad

“Rerie Moerdijat menggagas pengajuan Ratu Kalinyamat menjadi Pahlawan Nasional bersama tim yang diketuai oleh Prof Ratno Lukito,  bersama dengan Dr. Connie Rahakundinie Bakrie, Dr. Chusnul Hayati, dan tim Pusat Studi Ratu Kalinyamat Unisnu,” ujar Dr. Alamsyah yang juga menjadi salah satu tim pakar.

blank

“Melalui buku  Ratu Kalinyamat Perempuan Perintis Antikolonialisme 1549-1579″ yang diberikan oleh Lestari  Moerdijat kepada kita semua, harapannya warga masyarakat Jepara memiliki pengetahuan yang lengkap tentang Ratu Kalinyamat  dari aspek kesejarahan dan bukan hanya mengenalnya dalam mitos serta legenda,” ujar Alamsyah.

Alvaros