blank
Bupati Kudus HM Hartopo saat melakukan sidak SD 6 Terban yang atapnya ambrol. Foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Atap SD 6 Terban yang runtuh saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Kudus. Bupati Kudus HM Hartopo langsung ke lokasi untuk mengecek kondisinyang ada.

Rehabilitasi atap dan bangunan segera dilakukan agar ruang kelas bisa digunakan kembali. Hal tersebut disampaikan Bupati Kudus Hartopo didampingi Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekda Kudus Agus Budi Satrio saat meninjau SD 6 Terban, Rabu (12/1).

Pihaknya menyampaikan kondisi kelas dengan atap bolong-bolong tersebut memang tidak kondusif untuk KBM. Oleh karena itu, rehabilitasi akan dilakukan dalam waktu dekat.

Hartopo menjelaskan Pemkab Kudus memang telah menggelontorkan 200 juta untuk rehabilitasi sekitar 110 SD di Kabupaten Kudus pada 2022. Sehingga, perbaikan atap SD 6 Terban bisa segera dilaksanakan.

“Kami akan segera melakukan rehabilitasi,” ucapnya.

Hartopo mengimbau kepala sekolah untuk pro aktif memonitor keadaan bangunan sekolah. Pihak sekolah harus siaga ketika mengetahui ada eternit yang basah. Sehingga perbaikan bisa dilakukan secepatnya.

Apalagi, selama ini sekolah tidak menganggarkan dana pemeliharaan dan tidak memiliki penjaga sekolah. Paling tidak, sekolah mengecek kondisi kelas-kelas sehingga KBM berjalan lancar.

“Kalau ada sinyal seperti eternit basah, harus segera dicek apakah ada genteng yang melorot atau pecah. Jadi perbaikan bisa dilaksanakan sejak dini,” ujarnya.

Kejadian salah satu siswa yang tertimpa reruntuhan atap juga disoroti Hartopo. Pihaknya meminta sekolah melakukan pemulihan terkait potensi trauma psikis para siswa.

“Sekolah juga perlu mengedukasi siswa agar tidak ada potensi trauma,” paparnya.

Kepala Disdikpora Kudus Harjuna Widada menyampaikan segera mengundang konsultan perencana untuk merehabilitasi 110 titik SD. Pihaknya akan mendahulukan SD 6 Terban yang memang kondisinya cukup parah. Harjuna juga mengungkapkan pemeliharaan seperti mengganti genteng yang bocor bisa menggunakan dana BOS.

“Kalau rehabilitasi ringan untuk pemeliharaan bisa menggunakan dana BOS,” terangnya.

Disela-sela tinjauan bangunan SD 6 Terban, Hartopo juga mengecek pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Antusiasme anak dan para orang tua diacungi jempol oleh bupati. Pelaksanaan vaksinasi dinilai lancar.

“Anak-anak antusias dan semua berjalan lancar,” pungkasnya.

Tm-Ab