blank
Ilustrasi/suara.com

Oleh: JC Tukiman Tarunasayoga

blank
JC Tukiman Tarunasayoga

Genep, bacalah seperti Anda mengucapkan bener, atau seneng, sering juga ditulis atau diucapkan ganep. Keduanya, maksudnya genep atau ganep, makna dan artinya sama, yakni jangkep, ora ana kekurangane, pas dalam arti tidak ada kekurangan atau pun kelebihan.

Juga berarti ora ganjil. Kalau dalam percakapan sehari-hari sering terdengar kata-kata dinggo nggenepi itu artinya menambahkan beberapa atau bahkan hanya satu (entah itu terkait dengan barang, uang, atau orang) agar jumlahnya menjadi genap.

Jika semula hasil iuran warga untuk membantu korban gempa Semeru terkumpul Rp 2.875.000, lalu kas RT 10/RW VI  menambahkan Rp 125.000, itulah maksudnya nggenepi, yakni biar angkanya bulat menjadi tiga juta rupiah.

Mengapa genep dianggap lebih baik katimbang ganjil? Ganjil, dalam bahasa Jawa dianalisis sebagai “yen dipara loro, mesthi turah siji;”  yakni disebut ganjil apabila suatu barang (orang, uang, dsb)  selalu sisa satu ketika dibagi dua; maka sisa satu itu sering dikonotasikan sebagai (barang) turahan, kelebihan atau sisa dalam arti tidak dibutuhkan atau tidak berarti lagi.

Karena itu, daripada turah siji, sisa satu dan nantinya tidak terpakai, sebaiknya digenepi, dijadikan jangkep, utuh karena tidak ada kekurangan dan kelebihannya.

Dalam bahasa Indonesia, ganjil  memiliki dua arti, yakni gasal (tidak genap tentang bilangan); dan tidak sebagaimana biasa/lazimnya, aneh, atau ajaib.

Seseorang dapat disebut mengganjil ketika ia (sering) berbuat aneh-aneh, tidak sewajarnya atau tidak lazim; dan kalau ada orang seperti itu dapatlah dipastikan bahwa ia sedang cari perhatian.

Selamat Datang 2022      

Tahun 2022 adalah tahun sarwa genep, ora ganjil; tahun penyeimbang, tahun yang pas untuk konteks apa pun; dan jangan lupa 2022 harus kita hayati sebagai tahun yang ora perlu aneh-aneh dalam arti wajar-wajar saja sudah sangat bagus. Mengapa 2022 tahun sarwa genep?

Baca Juga: Nataru, Nantikan Talenta Baru

Dua tahun penuh, 2020 dan 2021, siapa pun termasuk terutama pemerintahan, dihantam habis-habisan oleh Covid 19 secara ganjil dalam arti tidak wajar atau tidak biasa. Dua tahun yang sangat berat, dan anehnya dalam tahun yang “sarwa kurang” itu  ada saja pihak yang mengganjil, aneh-aneh golek perhatian.

Beruntung, semua yang sing aneh-aneh nan ganjil itu dapat diatasi, dan kini, memasuki tahun 2022 ini, tampak betapa semuanya akan sarwa genep, semuanya akan serba pas, serba tepat, tidak ada yang kurang lagi.

Di teropong sisi politiknya, misalnya, tahun 2022 adalah tahun yang sangat tepat untuk mempersiapkan pesta demokrasi pada 2024 nanti.

Seperti diketahui bersama, pesta demokrasi 2024 akan menjadi gawe gedhen, pekerjaan yang amat besar/berat; namun di tahun 2022 inilah semuanya itu sudah dapat dipersiapkan dengan sebaik mungkin terutama dari hitung-hitungan waktu/jadwalnya. Kabeh sarwa genep, sarwa pas; semuanya  serba tepat (waktu). Pas dan tidak ada yang akan terasa kurang.

Melengkapi sarwa genepnya tahun 2022, Timnas sepakbola kita pun juga menutup laga final dengan score 2 – 2 melawan Thailand: tepatlah Thailand juaranya, kita runner up. Genep, sarwa pas.

(JC Tukiman Tarunasayoga, Pengamat Kemasyarakatan)