blank
M. Latifun Ketua FOBM Jepara

JEPARA (SUARABARU.ID) – Ketua Federasi Olahraga Balap Motor Jepara (FOBM), M. Latifun akhirnya buka suara terkait dengan munculnya nama sirkuit Dian Rakashima. Tidak hanya Latifun, Ketua Komunitas Grasstrack Motor Cross Jepara (KGMJ), Yuli Sugiyantho juga memberikan klarifikasi

Usulan penambahan nama Dian di depan nama sirkuit Rakashima yang merupakan  hasil lomba menurut Latifun bermula dari perasaan senang dan bangga anggota Federasi Olahraga Balap Motor Jepara, termasuk anggota KGMJ. Sebab telah lama para pembalap ingin memiliki sirkuit permanen dan baru dapat terwujud saat ini.

blank
Yuli Sugiyantho, Komunitas Grasstrack Motor Cross Jepara (KGMJ)

Apalagi jika jadi,  sirkuit tersebut akan menjadi sirkuit terbaik tingkat nasional. Sedangkan untuk grasstrack akan menjadi yang terbaik di pulau Jawa,”ujar Latifun. Usulan penambahan nama itu muncul ketika berlangsung  musyawarah antara Federasi Olahraga Balap Motor Jepara (FOBM)  dan Komunitas Grasstrack Motor Cross Jepara (KGMJ)  saat mempersiapkan even Kejuaraaan Grasstrack Series 2021 yang seri pertama akan dimulai 20-21 November 2021.

“Secara spontan kami mengusulkan penambahan nama Dian di depan Rakashima. Semata-mata sebagai bentuk kegembiraan dan ucapan terima kasih kami atas terealisasinya sirkuit permanen. Usulan dari anggota KGMJ itu yang kemudian kami sampaikan kepada Ketua FOBM,”  ujar Yuli Sugiyantho. Kami tidak memiliki maksud lain. Juga tidak berfikir  akan dapat menjadi polemik dan bahkan kontroversi.

Usulan itu kemudian oleh Ketua FOBM disampaikan kepada Perumda Aneka Usaha Jepara sebagai penyelenggara lomba pemberian nama sirkuit. “Setelah itu, saat audiensi terkait dengan persiapan even Kejuaraaan Grasstrack Series 2021, kami sampaikan kepada Pak Bupati. Bentuknya sebagai usulan dari anggota FOBM termasuk KGMJ,” ujar Latifun.

Karena itu menurut Latifun, sampai saat ini belum ada penambahan nama sirkuit menjadi Dian Rakashima. Tahapannya baru penyampaian aspirasi dari anggota kepada pak Bupati Jepara. “Namun jika kemudian penambahan nama itu  menimbulkan polemik, tentu akan dilakukan evaluasi,” ujar Latifun.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Yuli Sugiyantho. “Harapan kami ada jalan keluar terbaik hingga kita dapat mengakhiri polemik ini,” ujarnya.

Hadepe