blank
Dr Sulis Rokhmawanto MSi memberi ceramah pada peringatan Maulid Nabi di Desa Abean, Kecamatan Mirit, Kebumen.(Foto:SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Maulid Nabi Muhammad SAW yang selalu diperingati oleh umat Islam seluruh dunia menjadi momentum penting bagi pembangunan peradaban umat manusia.

Peradaban tersebut meliputi peradaban fisik sehingga melahirkan lingkungan yang tertata, lingkungan yang membawa kedamaian bagi penghuninya. Hal tersebut menjadi dasar utama bagi umat Islam atas lahirnya Nabi Muhammad sebagai utusan yang membawa rahmat bagi seluruh alam.

Demikian diungkapkan Kiai DR Sulis Rokhmawanto MSi yang juga Direktur Program Pascasarjana IAINU Kebumen pada peringatan Maulid Nabi Muhammad di Desa Abean, Kecamatan Mirit, Kebumen, Sabtu (9/10) malam.

Menurut Kiai Sulis, sesuai tema Maulid di Desa Abean Mirit yakni Maulid Menyatukan Umat. Peringatan Maulid Nabi sangat bermakna bagi semua lapisan masyarakat. Bahkan diikuti oleh kaum muda, sesepuh desa, tokoh masyarakat hingga perempuan.

Sebelumnya Ketua Gerakan Pemuda Ansor Desa Abean menjelaskan, Maulid Nabi diselenggarakan pada hari Sabtu malam minggu Wage pukul 19.30 atas kerja sama Pemerintah Desa Abean dan Badan Otonom (Banom) NU.

Dalam acara tersebut dimeriahkan grup sholawat Al Hadi pimpinan Gus Azmi dari Mirit Kebumen. Acara dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat dengan menjalankan protokol kesehatan, ebrjalan lancar dan sukses.

Sulis Rokhmawanto dalam ceramahnya mengajak seluruh masyarakat untuk beristikomah dalam beribadah. Hal tersebut sebagai usaha untuk mencapai kemuliaan di hadapan Allah SWT dan juga meneladani ajaran Rasululloh SAW.

Jalan istikomah akan membawa umat manusia kepada usaha dalam membangun diri dan peradaban. Membentuk manusia yang memiliki komitmen dan dedikasi untuk hidup bersatu dalam perbedaan.

Dalam ceramahnya dia menyampaikan bahwa umat Islam harus sadar diri untuk membaharui konteks amaliah risalah yang diajarkan oleh Rasululloh SAW sehingga ajarannya bersifat kontekstual dan membawa kemajuan dan persatuan umat manusia di muka bumi.

Komper Wardopo