blank
Peserta pelatihan jurnalistik berfoto bersama, hari ini. Eko Priyono

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – PWI Kabupaten Magelang menggelar Pelatihan Jurnalistik bertema Optimalisasi Jelajah Magelang Tahun 2021. Pesertanya 100 orang dan dibagi dalam dua hari, per hari 50 orang.

Hari pertama Rabu 9 Juni dengan peserta dari pengelola wisata desa (bumdes), dan pengelola UMKM baru.

Ketua PWI Kabupaten Magelang Bagyo Harsono ketika membuka acara itu berharap dari kegiatan tersebut peserta bisa belajar. Apa yang bisa ditanyakan dari narasumber.

Hari ini dengan beberapa narasumber seperti Sekretaris PWI Jateng Iwan Kelana dengan materi Jurnalisme Wisata.
Narasumber lain adalah pendiri Republik Fotografi Moh Nur Eva Andrianto yang menyampaikan Teknik Fotografi Wisata.

Narasumber lain Kepala Disparpora Slamet Achmad Husein dengan materi Potensi Wisata Magelang. Lalu pemilik Desa Bahasa Hani Sutrisno menyampaikan Motivasi dan Pengalaman Promosi Wisata.

Hani Sutrisno mengatakan, banyak pihak yang selama ini menjual potensi wisata Borobudur. Maka disayangkan kalau warga Magelang tidak menjual Borobudur. Dahulu Borobudur ditarget dikunjungi tiga juta pengunjung lokal dan dari mancanegara 300 orang per bulan.

Melihat potensi itu dia berusaha memanfaatkan. Kalau semula dia hanya memiliki Desa Bahasa yang melayani kursus bahasa Inggris, akhirnya membuka wisata kelinci. “Dulu mendirikan wisata itu saya dicemooh orang, dalam kondisi seperti ini kenapa membangun wisat baru, ” katanya.

Ternyata mampu menyerap pengunjung. “Desa Bahasa dulunya sepi karena hanya ada kursus. Setelah punya wisata kelinci banyak pengunjung. Saya tidak menyangka pengunjungnya sebanyak itu,” ujarnya.

Resep dia menggandeng pihak lain seperti pedagang batik dan angkutan wisata dengan mobil VW. Prinsip dia kalau ada objek wisata lain jangan dianggap sebagai musuh. Sebab kalau seperti itu jadi tidak sehat.

“Saya bersinergi dengan sesama pengusaha. Iri dan dengki kita buang saja. Kalau orang iri tidak bisa diajak baikan ditinggal saja,” tandasnya.

Pendiri Republik Fotografi Moh Nur Eva Andrianto mengajarkan saat memotret harus difokuskan ke sasaran yang ditonjolkan. Kalau menggunakan handphone jangan memotret dengan zoom karena gambarnya akan pecah. Cara memotret bisa secara vertikal atau horizontal.

Untuk memanjakan mata salah satunya dengan mengatur komposisi. Misalnya ada garis yang mengarahkan ke objek utama. Kalau komposisi diperhatikan, hasil foto akan memanjakan mata. “Cara mudah belajar fotografi adalah amati, tiru, dan modifikasi,” tuturnya.

Eko Priyono