blank
  Suasana jalan masuk makam Sasono Layon di Kelurahan Wonotingal Kecamatan Candisari Kota Semarang yang dipenuhi peziarah, baik dari lokasi sekitar maupun dari luar Wonotingal. Foto : Absa

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Tradisi ziarah usai menjalankan shalat Id, yang biasa dijalankan oleh masyarakat secara turun-temurun, sudah berjalan seperti biasa. Tahun sebelumnya, tradisi tersebut terhalang oleh kebijakan pemerintah akibat pandemi covid-19.

Maka Idul Fitri tahun 2021 ini, di Makam Sasono Layon Kelurahan Wonotingal, Kecamatan Candisari Kota Semarang sudah berjalan biasa. Banyak yang berziarah, bahkan jika bertemu teman, tetangga atau kenalan sudah saling berjabat tangan hingga berpelukan.

Sepanjang jalan menuju makam Sasono Layon juga hampir dipenuhi motor peziarah yang parkir di sebelah kanan dan kirinya. Begitu juga di ujung jalan akses masuknya ke makam, banyak mobil peziarah bersama keluarganya yang diparkir.

blank
Fasilitas tempat cuci tangan dan kaki untuk para peziarah yang disediakan oleh pengelola makam dalam penerapan Protokol Kesehatan di makam Sasono Layon Kelurahan Wonotingal Kecamatan Candisari Kota Semarang. Foto : Absa

“Alhamdulillah, tahun ini sudah bisa ziarah ke makam orang tua dan saudara usai shalat Id tadi. Lumayan ramai, karena banyak pengunjung dari luar Wonotingal juga,” jelas Ami, peziarah tinggal di Kelurahan Candi yang datang bersama keluarganya, saat berbincang dengan SUARABARU.ID di lokasi makam.

Untuk penerapan protokol kesehatan, pengelola makam membuatkan tempat cuci tangan seperti layaknya tempat wudhu di musala, dengan tiga pancuran air mengalir.

Selain itu makam Sasono Layon juga dijaga oleh satgas covid-19 RW 3 Kelurahan Wonotingal. Mereka terdiri atas dua petugas hansip/linmas dan beberapa pengurus RW setempat.

“Alhamdulillah mas, dengan keyakinan bersama, mudah mudahan segera lewat dan berakhir pageblug covid-19 di Kota Semarang khususnya dan di seluruh Indonesia,” harap Nur, salah satu pengurus RW setempat penuh keyakinan.

Absa