blank
Agus Kristianto, Pimpinan Area PT Mandom Indonesia Solo dan Jaringan Jurnalis Perempuan Jawa Tengah berpose dengan Sri Widati Peraih Mandom Kartini Award dalam Grebek Award di kediamannya

SEMARANG(SUARABARU.ID) – Sri Widati, warga RT 3 RW 3, Krajan Barat IV, Kelurahan Jangli  terkejut saat rombongan Jaringan Jurnalis Perempuan Jawa Tengah bersama PT Mandom Indonesia mendatangi kediamannya, Selasa (20/4/2021).

Wanita kelahiran 27 April 1975 tersebut mendapatkan penghargaan sebagai wanita inspiratif dalam Mandom Kartini Award. Penghargaan ini diberikan atas perjuangan hidup Widati yang inspiratif.

Sebagai single parent dia membesarkan dua putri dan satu putra dengan gigih dan penuh tanggung jawab. Dua putrinya bahkan menorehkan prestasi luar biasa sebagai atlet karate menjuarai ajang olah raga tingkat Provinsi Jawa Tengah.

Untuk membesarkan putra putrinya, Widati rela bekerja apapun. “Pernah jadi buruh jahit, sama ngojek online sekarang,”katanya.

Sisi lain keistimewaan Widati yang penuh kerja keras ini masih semangat belajar hal-hal baru. “Saya senang menulis sejak SMA tapi sekedar hobi. Hanya suatu hari ada yang mengajak saya gabung dengan komunitas penulis. Jadi saya makin terarah dan terasah,”tutur Widati yang sudah punya 9 buku antologi karya puisi dan cerita pendeknya bersama sastrawan lain.

Kegigihan dan kreatifitas Widati  ini  menyedot perhatian jurnalis perempuan dan PT Mandom Indonesia untuk menyematkannya sebagai satu diantara 35 wanita inspiratif.

“Kami seleksi para perempuan inspiratif dari berbagai kota di Jawa Tengah, dari Tegal, Brebes, Semarang Magelang, Klaten dan lainnya. Mereka beragam latar belakang, ada penggiat komunitas tani, pendamping difabel, komunitas sedekah, guru inspiratif, tukang ojek, tambal ban dan lainnya. Prinsipnya kami mencari wanita inspiratif yang belum belum muncul ke permukaan,”jelas Shinta Ardhan, koordinator tim seleksi Mandom Kartini Award.

Hal menarik yang menyedot perhatian tim seleksi adalah nilai inspiratif dan keuletan Widati.

Ibu dari Yudistira Widi Pratama (26), Viorita Aditianingtyas (22), dan Safira Aulia Harwita (16) selain ulet bekerja apapun, juga sosok yang penyayang keluarga. Dalam seabrek kesibukan berat dia masih meluangkan waktu mengurus kakaknya yang lumpuh.

“Ya saya jalani dengan semangat. Semua aktifitas saya niatkan ibadah,juga ngojek saya berusaha selalu aktif,”jelasnya.

Setiap hari Widati berangkat kerja sebagai sebagai seorang ojek online mulai pukul 08.00 – 14.00,kemudian, sore hari saat jam ramai pulang kerja. Jika penghasilan masih kurang, malam hari pun tetap narik.

“Puasa kalau siang sepi. Jadi, saya ambil jam-jam ramai pagi dan sore. Kalau hasilnya sedikit, saya lanjut setelah tarawih,” ungkapnya.

blank

Di sela-sela menjadi seorang ojek online, ia selalu membawa buku kecil. Saat senggang, dia mencoba menuangkan ide-idenya dalam buku kecil, bisa puisi atau cerpen. Saat ini, dia telah memiliki 9 buku antologi puisi dan cerpen. Sekarang, ia sedang mencoba belajar membuat tulisan opini.

Kegigihan dan ketangguhan itu yang mengantarkannya menjadi wanita inspiratif dalam Mandom Kartini Award.

“Tidak menyangka saya dapat ini. Saya merasa masih jauh dari nilai inspiratif. Saya cuma menjalani apa yang saya jalan. Sangat bahagia dengan apresiasi ini,” ucapnya.

Motivasinya, ia harus kuat dalam menjalani hidup untuk anak dan orang-orang yang menyayanginya. Dia berharap buah hatinya juga menjadi orang yang tangguh dalam menjalani hidup.

“Meski banyak rintangan, hidup harus berjalan dan menang. Jangan memilih jadi manusia yang kalah,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Jaringan Jurnalis Perempuan Jawa Tengah, Rita Hidayati memaparkan, pemberian award ini dalam rangka Hari Kartini sekaligus memeringati hari ulang tahun Jaringan Jurnalis Perempuan Jawa Tengah.

“Kami menggandeng pihak yang punya kepedulian terhadap perempuan inspiratif.

Kami ingin memunculkan perempuan-perempuan hebat yang berjuang di tengah hidup yang berat,” jelasnya.

Pimpinan Area PT Mandom Indonesia Wilayah Solo, Agus Kristianto menambahkan, PT Mandom bersama jurnalis perempuan sudah memberikan penghargaan kepada tiga wanita inspiratif.  Pertama Meita Listyani asal Semarang, penggiat komunitas sedekah Rp. 1000, kedua Mardini penggiat komunitas wanita tani asal Klaten yang menggerakan wanita bertani, menanam dan mengolah serta menjual hasil olahan tanaman pertanian di desanya. Ketiga sosok personal yang bernilai kuat inspiratifnya, Sri Widati.

“Harapan saya, ini bisa berkelanjutan mencari wanita inspiratif yg banyak. Bu Widati ini sangat menginspirasi. Beliau sangat tangguh, ulet, mendidik putra-putrinya juga luar biasa dan karya nya juga hebat, dibalik kesibukan dan beban hidup masih tetap aktif berkarya, puisi dan cerpen. Perempuan hebat begini harus muncul lebih banyak dan perlu kita gali,”pungkas Agus.

Riyan/Sol