blank
Replika telur Paskah berukuran tinggi 170 sentimeter dan lebar 120 sentimeter dan terbuat dari lembaran Styrofoam dibuat jemaat Gereja Katholik St Mikael Pancaarga untuk menyambut Hari Paskah. Foto: Yon

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID)- Ada yang lain di depan altar Gereja Katholik St Mikael, Paroki Pancaarga, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang dalam menyambut peringatan Paskah tahun ini.

Sebuah replika telur yang cukup besar dibuat untuk menyambut peringatan Kebangkitan Yesus Kristus setelah wafat di kayu salib. Replika telur paskah tersebut sengaja dibuat oleh jemaat gereja yang berada di Jalan Musi Nomor 10, Kompleks Perumahan Akmil Pancaarga, Dusun Kranggan, Desa Banyurojo sejak seminggu lalu

“Replika telur ini berukuran tinggi 170 sentimeter dan lebar 120 sentimeter dan terbuat dari lembaran styrofoam,” kata Kepala Pastur   Gereja Katholik  St Mikael Paroki Pancaarga, Romo Gregorius Suprayitno Pr, Kamis ( 1/4).

Romo Gregorius Suprayitno mengatakan, di replika  telur tersebut juga terdapat lukisan dari para jemaat yang menggambarkan semangat jemaat Gereja St Mikael, Paroki Pancaarga tersebut  dalam menyelesaikan pembangunan gereja tersebut.

“Dalam replika tersebut terdapat lukisan yang menggambarkan seorang Gembala Tuhan dan para  jemaat sedang membangun gereja di masa pandemic  saat ini,” ujarnya.

Ia menambahkan, lukisan tersebut tidak lain Gembala Tuhan dan jemaat di Gereja Katholik St Mikael yang saat ini memang sedang melaksanakan pembangunan tahap kedua gedung gereja.

Romo Gregorius menambahkan, sebenarnya makna telur dalam peringatan Paskah yakni,

hidup yang baru sesuai dengan apa yang Tuhan Yesus berikan melalui penderitaan Nya di kayu salib. Yakni,  para umat memperoleh berkat dan kasih karunia berupa hidup baru di dalam Tuhan.

“Telur Paskah ini melambangkan kehidupan baru manusia yang telah beberapa lama merefleksikan kehidupan Yesus Kristus, perjuangan- Nya dan pengorbanan-Nya. Dan, manusia  merasakan Kasih Allah yang luar biasa, sehingga manusia menjadi hidup baru,” ujarnya.

Ia menambahkan, selama Pekan Suci Paskah ini Gereja Katholik St Mikael akan menggelar misa sebanyak tiga kali yakni satu kali ibadah langsung dan dua kali secara daring, pada hari Kamis ( 1/4), Jumat (2/4), Sabtu (3/4) dan Minggu ( 4/4).

“Untuk ibadah  Kamis Putih , misa sebanyak tiga kali yakni  pukul 16.00 WIB, 18.00 WIB dan 20.00 WIB. Kemudian, Jumat  Agung juga sama yakni pukul 16.00 WIB, 18.00 WIB dan 20.00 WIB. Kemudian, hari Sabtu Sunyi (3/4) juga dilaksanakan waktu yang sama, sedangkan pada Minggu Paskah hanya dua kali yakni, pukul 07.00 WIB dan 09.00 WIB,” katanya.

Romo Gregorius menambahkan, seluruh misa Pekan Suci Paskah tersebut  pihaknya juga menerapkan protokol kesehatan dengan pembatasan jumlah jemaat. Yakni, yakni hanya 50 persen sekali ibadah dari kapasitas gereja. Yon