JEPARA (SIARABARU.ID) – Guyub rembuk yang di gelar oleh unit Usaha Mandiri SMK Negeri 2 Jepara yang berlangsung di Craft & Craft Gallery Jumat 19 April 2024 berlangsung produktif. Pertemuan tersebut diikuti oleh para pelestari seni ukir, alumni, dan kalangan pengusaha UMKM. Hadir juga Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara Muh Eko Uddyyono.
Sesuai harapan dari koordinator Usman Indria Mustika, dari pertemuan tersebut diharapkan menghasilkan sejumlah rekomendasi untuk mensinergikan produk-produk UMKM dengan Craft & Craft Gallery yang baru saja diresmikan beberapa waktu yang lalu oleh Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta.
Disamping itu diharapkan melalui Usaha Mandiri ini dapat memasarkan produk-produk khas daerah, produk UMKM dan juga hasil karya siswa SMK yang ada di Jepara.
Harapan yang sama juga disampaikan oleh Kepala SMKN 2 Jepara, Zainudin Azis saat membuka Guyub Rembuk “Sebagai satu-satunya SMK Kriya di Jepara , SMKN 2 Jepara memiliki keterikatan dengan pengembangan potensi daerah, khususnya seni ukir. Bahkan dapat dikatakan, perkembangan seni ukir di mulai dari perjalan panjang sekolah ini, mulai STM Jurusan Seni Ukir sejak tahun 1960-an,” ungkapnya
Namun ia mengakui, kriya ukir karena kurikulum sekarang tidak ada lagi dan diganti dengan kriya kayu. “Seni ukir ada didalamnya hingga dari aspek ketrampilan siswa tidak maksimal,” terangnya. Disamping itu karena sistem penerimaan siswa secara online, tidak ada seleksi yang menyangkut minat dan bakat. Semuanya ditentukan oleh 7 nilai pelajaran, diantaranya matematika, IPA dan bahasa, tambahnya
Ini menjadi persoalan, sebab bisa saja siswa yang sejak awal memiliki minat mendaftar di jurusan kriya kayu akhirnya tersingkir walaupun sejak awal dia menjadikan SMKN 2 sebagai pilihan utama. “Kami akan meminta dispensasi atau pengecualian agar SMKN 2 Jepara dapat menerima siswa yang memang memiliki minat terhadap seni ukir ,” terangnya
Zaenudin mengungkapkan bahwa kehadiran Usman ini diharapkan dapat menjadi pemantik bagi tumbuhnya spirit wirausaha dikalangan siswa sehingga ketika mereka lulus nanti mereka akan dapat berusaha secara mandiri dan tidak bergantung kepada orang lain.
Sementara Kepala Dispartabud Kabupaten Jepara Muh Eko Udyyono mengapreasi berdirinya Craft & Craft Gallery. “Harapan kami dapat dikelola dengan baik dengan membangun sinergitas dengan SMK lain dan dunia usaha, khususnya yang menghasilkan produk khas Jepara,” ujarnya. Kami akan mencoba untuk menyampaikan kehadiran galeri ini kepada para pelaku wisata di Jepara, tambahnya
Harapan Eko, galeri ini dapat memasarkan produk-produk khas daerah dengan tetap menjaga kualitas dan kuantitasnya.
Saat dialog, Margono yang juga pembina Asosiasi Pengrajin Kayu Jepara menyoroti salah satu titik kelemahan dari pemerintah adalah tidak memberikan perhatian serius terhadap pemasaran produk-produk khas Jepara. “Akibatnya kini perajin muda sulit ditemukan. Ini sangat berbahaya bagi kelangsungan seni ukir,” tegasnya
Kelestarian seni ukir Jepara benar terancam dengan kehadiran garmen dan manufaktur. “ Seni ukir menjadi tumbal kepentingan politik. Kini kami tinggal menghabiskan stock perajin tua yang usianya rata-rata diantas 50 tahun,” papar Margono. Harusnya pemerintah lebih peduli terhadap pelestarian seni ukir, tambahnya.
Sedangkan Endro Setiyanto, dalam forum Guyub Rembuk tersebut menegaskan bahwa tantangan seni ukir luar biasa. Kini yang ada adalah perajin usia 50 tahun keatas sementara SMK N 2 Jepara yang harusnya menjadi benteng pertahanan terakhir tidak lagi dapat berfungsi maksimal.
Ia juga mengungkapkan , masuknya teknologi CNC harusnya tidak kita terima begitu saja. “ Dengan kreatifitas dan inovas kita juga harus membuat konsep desain yang bisa diaplikasinya dengan CNC,” terangnya
Disisi lain Endro juga menyoroti upah yang timpang antar perajin ukir dan sektor lain, termasuk dengan buruh kasar. “Bagaimana kita berfikir kita lestarikan ukir tetapi kesejahteraan perajin tak terjamin. Disinilah pemerintah perlu turun tangan,” pintanya
Sedangkan Sumarno dari Sentra Patung Mulyoharjo mengungkapkan kreatifitas dan inovasi akan menjadi kunci dalam persaingan. Anak anak SMK jangan rendah hati tetapi ikuti proses untuk sampai pada inovasi dan kreatifitas yang dibutuhkan oleh industri seni ukir.
Usulan yang konstruktif terhadap pengembangan Craft & Craft Galley dan pelestarian seni ukir, juga muncul dari tokoh ukir Jepara Tahar Ahmad, Suyoto, dan Teguh Priyombodo. Salah satu rekomendasi Forum Guyub Rembuk adalah meminta Kepala SMKN 2 Jepara untuk menyampaikan hasil pertemuan tersebut kepada Dinas P dan K Provinsi Jawa Tengah, Pj Bupati Jepara dan lembaga lain terkait
Hadepe