blank
Ganjar saat memberikan keterangannya, usai memimpin rapat bersama Forkopimda, terkait situasi dan kondisi terkini, di Kantor Gubernur Jateng, Selasa (30/3/2021). Foto: dok/ist

Diungkapkan juga, tokoh-tokoh masyarakat dari berbagai kelompok, juga sudah berkumpul. ”Ini kita lakukan untuk membuat suasana menjadi tenang, nyaman, sehingga orang berkegiatan sosial, ekonomi, keagamaan, atau apa pun nanti bisa aman di Jawa Tengah,” lanjut Ganjar.

Dia juga mengimbau kepada masyarakat, untuk tidak takut dalam merayakan Paskah di Jateng, karena TNI-Polri sudah mulai berjaga, sehingga ibadah perayaan Paskah nanti bisa berjalan aman dan nyaman.

Ganjar berpesan, untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan SOP yang sudah dilakukan selama ini. Di antaranya beberapa gereja sudah melaksanakan ibadah secara hybrid.

BACA JUGA: Iran Tolak Hentikan Pengayaan Uranium Sebelum AS Cabut Semua Sanksi

”Tidak usah takut, TNI-Polri akan menjaga. Kita juga masih harus menjaga kondisi covid-19-nya ini, kalau grafiknya makin turun maka akan makin aman. Dengan situasi kondisi ini, kita semua akan selalu membantu agar ibadahnya bisa aman,” imbaunya.

Disampaikan juga, dari sisi jumlah SOP-nya seperti yang dilakukan selama pandemi ini, masih berlaku. ”Tetap dibatasi dengan hybrid, saya kira para Romo dan Pendeta mengikuti itu dengan baik. Dan nanti bisa berjalan dengan aman dan nyaman,” lanjutnya.

Sementara itu, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi menyampaikan, kejadian di Makassar tidak berpengaruh untuk Jateng. Semua daerah juga sudah diminta untuk melakukan pengamanan super maksimal, mulai hari ini sampai nanti pada saat perayaan Paskah.

BACA JUGA: FE Unissula Helat Workshop Halalpreneur

”TNI-Polri sudah memberikan jaminan kepada masyarakat untuk melaksanakan ibadah. Kita imbau masyarakat agar melaksanakan kegiatan ibadah sebagaimana mestinya, karena para Kapolres sudah di-briefing untuk mengklasifikasi tempat ibadah yang akan melaksanakan Paskah,” tegasnya.

Kapolda menambahkan, pengamanan itu juga melibatkan partisipasi dari komponen masyarakat, tidak hanya dari anggota TNI-Polri. Dan hal itu sudah terjalin di beberapa daerah.

”Artinya, rasa memiliki terkait masyarakat yang melaksanakan ibadah tidak hanya dimiliki TNI-Polri, tetapi juga masyarakat yang ikut serta. Jadi tidak terpengaruh untuk Jawa Tengah,” tandas Kapolda.

Riyan-Sol