blank
Proses perbaikan tanggul Kaligelis. foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Direktur Sungai dan Pantai Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Bob Arthur Lombogia menegaskan terus mempercepat perbaikan tanggul Kaligelis yang jebol di Dukuh Goleng, Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati. Pihaknya menargetkan dalam dua tiga hari ini perbaikan tanggul sudah bisa diselesaikan.

Hal tersebut disampaikan Arthur saat meninjau proses perbaikan tanggul yang jebol, Senin (4/1).  Turut hadir dalam pantauan tersebut, anggota FPKB DPRD Jateng M Nur Khabsyin serta sejumlah pejabat dari BBWS Pemali Juwana.

“Akan terus kita kebut, tapi kendalanya memang material tanah yang akan digunakan untuk menambal sebagian harus didatangkan dari luar. Ya semoga dalam waktu dua atau tiga hari ke depan perbaikan sudah selesai,”kata Arthur.

Menurut Arthur, tanggul Kaligelis yang jebol ini sebenarnya sudah dalam pantauan. Bahkan, saat ini Kementerian PU sudah melakukan pekerjaan normalisasi serta perbaikan tanggul Kaligelis sepanjang 4,5 km.

Dikatakan, tanggul yang jebol tersebut juga termasuk bagian dari pekerjaan dengan anggaran Rp 67 miliar yang pelaksanaannya sudah dimulai dilaksanakan sejak November 2020 silam. Hanya saja, sebelum tanggul tersebut tertangani jebol terlebih dahulu akibat intensitas hujan yang cukup tinggi.

Arthur menyebutkan  pekerjaan normalisasi dilakukan dengan melebarkan sungai untuk memperlebar daya tampung sungai. Selain itu dilakukan pula penguatan tanggul sepanjang aliran Kaligelis. “Dijadwalkan, proyek ini rampung di Oktober 2021,”tukasnya.

blank
– Direktur Sungai dan Pantai Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Bob Arthur Lombogia bersama Anggota DPRD Jateng M Nur Khabsyin saat peninjauan tanggul. foto:Suarabaru.id

Hartopo Minta Warga Hibahkan Lahan

Hanya saja, kata Arthur, dalam pengerjaan normalisasi ini pelaksana mendapatkan kendala diantaranya terkait keberadaan tanah warga. Menurutnya, ada sekitar 1,8 hektar tanah warga di bantaran sungai yang terkena proyek.

“Kendalanya memang ada tanah warga yang kena sementara dari Kementerian tidak ada anggaran untuk pembebasan lahan. Untuk itu, kami mendorong Pemkab Kudus bisa menjembatani terkait persoalan lahan tersebut,”tandasnya.

Sementara, Anggota DPRD Jateng, M Nur Khabsyin yang turut mendampingi pantauan tersebut menyatakan apresiasi atas respon Kementerian PU yang cepat untuk melakukan perbaikan tanggul yang jebol. Khabsyin juga meminta agar perbaikan tanggul secara permanen juga segera dilakukan.

Terkait kendala lahan yang terjadi, Khabsyin akan minta pemkab Kudus segera mengalokasikan anggaran pembebasan tanah warga yang terkena proyek. Hal tersebut harus diselesaikan agar pelaksanaan normalisasi dan penguatan tanggul secepatnya bisa tuntas.

“Atas persoalan lahan ini, saya minta Pemkab segera mengambil langkah strategis. Dengan luas lahan sekitar 1,8 hektar, perkiraan kebutuhan anggaran untuk ganti rugi hanya sekitar Rp 3 miliar. Dan jumlah anggaran itu semestinya bisa dialokasikan oleh Pemkab Kudus,”ujarnya.

Terpisah, Plt Bupati Kudus HM Hartopo mengakui sudah mengetahui adanya kendala ganti rugi lahan tersebut. Untuk saat ini, kata Hartopo, pihaknya berharap warga pemilik lahan mau menghibahkan tanah tersebut untuk kepentingan normalisasi.

“Saya akan meminta warga untuk bersedia menghibahkan lahannya untuk normalisasi. Sebab, normalisasi ini untuk kebaikan bersama,”ujarnya.

Namun jika tidak mau dihibahkan, Pemerintah Kabupaten Kudus siap mengalokasikan dana untuk pembebasan tanah di sana

Apalagi, lanjut dia, tanggul kritis di sepanjang aliran sungai di Kabupaten Kudus cukup banyak sehingga perlu ada perawatan bersama sebagai langkah antisipasi tanggul jebol saat debit air meningkat.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tanggul Kaligelis di Dukuh Goleng, Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati, jebol sepanjang hingga 40 meter pada Jumat (1/1). Akibatnya, ribuan rumah warga sempat terendam terjangan air banjir.

Tm-Ab