MAGELANG (SUARABARU.ID) –Pemberdayaan masyarakat dalam rangka memikat daya tarik wisata herbal merupakan upaya atau kegiatan yang dilakukan untuk mengembalikan ekonomi masyarakat. Utamanya yang saat ini sedang terguncang akibat wabah covid-19 yang melanda negeri ini.
Terkait hal itu dibuka wisata herbal di Desa Growong, Tempuran, Kabupaten Magelang. Tim Pengabdian Pada Masyarakat Terpadu Universitas Muhammadiyah Magelang (PPMT Unimma) yang diketuai Ratna Wijayatri MSc Apt.
Mereka bekerja sama dengan Bumdes Sarwomiguno dan kelompok wanita tani di Desa Growong Tempuran, menyulap minuman rempah- rempah menjadi produk herbal yang lebih kekinian dan lebih disukai berbagai kalangan masyarakat.
Mereka melibatkan empat mahasiswa masing-masing Intan Ayudya Benita dan Lufandati Lestari dari Prodi Akuntansi, serta Muhammad Jidan Narizki dan Putra Winly Octavian dari Prodi Teknik Informatika
Menurut dosen Ratna Wijayatri MSc Apt, kegiatan itu sebagai bentuk inovasi produk agar masyarakat lebih terdorong untuk mengonsumsi produk herbal yang sangat berkhasiat, terlebih lagi saat pandemi seperti ini.
Selain itu tim juga mengajak masyarakat Desa Growong untuk memanfaatkan sosial media sebagai strategi digital marketing untuk memperluas pangsa pasar. Dijelaskan, Tim PPMT melakukan sosialisasi, penyuluhan, pelatihan, serta pendampingan terhadap masyarakat dalam program kerja yang dilaksanakan dengan masyarakat selama satu bulan terakhir.
Tim juga melakukan sosialisasi dan pendampingan pembuatan film dokumenter sebagai sarana pemasaran secara digital agar lebih menarik para wisatawan.
Menurut Ratna Wijayatri, sebagai ketua pelaksana, kegiatan itu sangat bermanfaat bagi masyarakat Desa Growong sebagai bentuk pemulihan ekonomi masyarakat akibat wabah yang sedang melanda negeri ini.
Dengan menggali lagi potensi yang sudah ada dan mengembangkannya diharapkan dapat meningkatkan daya tarik wisatawan.
“Dengan begitu ekonomi masyarakat pun kembali pulih,” tuturnya hari ini.
Eko Priyono-trs