BOROBUDUR (SUARABARU.ID)– Balai Konservasi Borobudur mengambil langkah menutupi stupa dan teras lantai Lorong Candi Borobudur dengan plastik terpal khusus yakni terpaluin. Penutupan batuan stupa dan lorong lantai candi tersebut menyusul meningkatnya aktivitas vulkanik Merapi,
“Penutupan stupa dan batuan lantai lorong candi dengan plastik terpal menyusul seiring meningkatnya aktivitas vukkanik Gunung Merapi,” kata Kepala Balai Konservasi Borobudur, Wiwit Kasiyati, Rabu (11/11).
Wiwit mengatakan, pemasangan plastik terpal di bagian stupa dan lantai lorong candi tersebut dilakukan sebagai upaya mencegah kerusakan batuan candi bila terjadi hujan abu vulkanik akibat erupsi Merapi .
Pemasangan terpal khusus tersebut dilakukan sejak Selasa (10/11) kemarin oleh sejumlah pekerja dan dilakukan secara bertahap. Menurutnya, dari 72 stupa dan satu stupa induk yang ada di candi peninggalan Dinasti Syailendra tersebut , hingga saat ini yang sudah ditutup dengan terpal khusus 32 stupa yang ada di teras delapan. Selain itu, lantai batuan candi yang sudah ditutupi yakni lantai candi di lorong satu.
“Selain itu, kami juga telah menyiapkan plastik terpaliun tersebut di sejumlah titik di lorong atau teras candi, sehingga bisa dipasang setiap waktu,” ujarnya.
Wiwit menjelaskan, plastik terpal yang digunakan untuk menutup lantai lorong candi dan stupa tersebut, merupakan terpal khusus dan sangat berkualitas, sehingga bisa tahan dalam waktu yang lama.
Ia menambahkan, penggunaan terpal khusus tersebut diyakini tidak merusak struktur batuan andesit yang ada di Candi Borobudur.
Dan, pemasangan plastik terpal di 72 stupa dan lantai lorong candi pernah dilakukan saat terjadi hujan abu akibat erupsi Gunung Merapi pada 2010 silam dan juga saat hujan abu akibat letusan Gunung Kelud pada tahun 2014 lalu.
Yon-trs