Yoyok Sukawi. Foto: dok/mopsis

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Manajemen Tim PSIS Semarang merespons rencana diterapkannya Salary Cap, untuk kompetisi Liga 1 2024/2025 mendatang. Salary Cap atau batasan gaji, seperti dikutip dari Sport Management Degrees adalah, aturan yang dituangkan dalam kontrak dan terikat secara hukum, yang membatasi jumlah penghasilan seorang karyawan.

Dalam konteks sepakbola, para pemain profesional dapat memperoleh gaji hingga angka yang ditentukan, tetapi tidak lebih. Artinya, ada batas atas nilai kontrak yang dapat diberikan sebuah klub. Salary Cap direncanakan muncul kembali, setelah ada rencana penambahan kuota pemain asing di kompetisi Liga 1.

Sebelumnya, Direktur PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) Ferry Paulus, sudah menyiapkan antisipasi untuk penambahan kuota pemain asing. Salah satunya melalui kebijakan pembatasan gaji atau Salary Cap. Setiap tim juga dikenai deposit, yang akan dijamin pemilik klub sendiri.

BACA JUGA: PSIS dari Semarang untuk Indonesia

”Iya, nanti kita memang akan membuat seperti Salary Cap. Kemudian juga seperti yang dilakukan klub-klub di luar negeri. Ada yang namanya deposit dari klub-klub yang menjadi seperti guarantee letter (surat jaminan), dari pemilik klub sendiri,” ujar Ferry, beberapa waktu lalu.

Pihak PT LIB sendiri bakal bekerja keras membantu pengelolaan finansial tim peserta Liga 1 2024/2025. ”Makanya kita bantu dalam sistem pengelolaan finansial di klub. Kita lagi merancang, yang akan kita gunakan adalah financial control. Tapi pembatasan Salary Cap itu tetap ada,” tandasnya.

Rencana itu lantas direspons salah satu peserta Liga 1 musim depan, yakni PSIS Semarang. Yoyok Sukawi, selaku Chief Executive Officer (CEO) PSIS menyampaikan, aturan itu cukup baik, namun dia berharap semua pihak juga berkomitmen dan jujur.

BACA JUGA: Sekolah di Jawa Tengah Diizinkan Study Tour Lagi! Prioritas ke Jateng dan DI Yogyakarta

”Kami mendukung supaya lebih kompetitif, tapi PT LIB dan PSSI juga harus tegas dan jujur, dan jangan ada tebang pilih untuk aturan ini. Hal ini supaya ke depan kompetisi kita lebih baik,” tutur Yoyok.

Sementara itu, terkait aturan pemain asing, dia menyebutkan, dari awal pihaknya ingin apabila ada pemain asing berjumlah delapan yang dikontrak, maka delpaan pemain itu dapat bermain bersamaan.

”Dari awal kami sudah sampaikan, kalau usulan kami misal memang delapan ya lebih baik delapan pemain tetap main, supaya tidak mubadzir,” tutup Yoyok Sukawi.

Riyan