SEMARANG (SUARABARU.ID)– Sebagai upaya meningkatkan keselamatan dan keamanan kerja, sekaligus kewaspadaan menghadapi risiko, PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV Jateng-DIY, mengadakan simulasi Operasi Keadaan Darurat (OKD) secara daring.
Kegiatan simulasi itu menyajikan skenario terbakarnya Rumah Pompa New Gantry System dan Tangki Timbun BBM, di Integrated Terminal (IT) Semarang, Kamis (6/8/2020) siang.
Menurut Pjs General Manager Pertamina MOR IV, Rahman Pramono Wibowo, kegiatan simulasi OKD ini diselenggarakan untuk meningkatkan aspek Health, Safety, Security & Environment (HSSE) di Pertamina.
BACA JUGA : Fakultas Farmasi Unwahas Luluskan 83 Apoteker
”Meskipun saat ini situasi pandemi covid-19 masih berlangsung, namun distribusi enerji seperti BBM dan LPG serta produk Pertamina lainnya, tetap harus berlanjut. Oleh karena itu, kewaspadaan para pekerja Pertamina dalam memenuhi aspek HSSE juga harus tetap ditingkatkan. Salah satunya melalui kegiatan simulasi OKD,” ujar Pramono.
Dia menambahkan, simulasi OKD merupakan kegiatan rutin yang dilakukan Pertamina, namun yang membedakan kali ini adalah Pusat Komando Pengendali (Puskodal), dilakukan secara daring melalui aplikasi video conference.
”Situasi pandemi saat ini memicu keadaan new normal dalam melakukan simulasi OKD, di mana kami melakukannya secara daring untuk proses komunikasi dan koordinasi di Puskodal. Dan meskipun baru pertama kali kami lakukan, ternyata bisa dilakukan dengan lancar dan aman,” tambahnya.
Distribusi Aman
Dalam melaksanakan simulasi OKD, berbagai skenario dijalankan dengan melihat situasi-situasi nyata yang mungkin terjadi. Salah satunya seperti skenario terbakarnya fasilitas Rumah Pompa New Gantry System dan Tangki Timbun BBM di IT Semarang.
Dalam simulasi itu, kebakaran terjadi pukul 13.30 WIB, dan dengan mengikuti prosedur HSSE, maka api berhasil dipadamkan 30 menit. Keadaan menjadi terkendali kembali, dalam waktu 45 menit.
”Melalui simulasi OKD yang dijalankan, Pertamina menjamin segala risiko yang dimungkinkan terjadi secara nyata, dapat dikendalikan dengan baik. Sehingga kami bisa memastikan keamanan, kelancaran dan kenyamanan distribusi BBM, LPG serta produk Pertamina lainnya kepada masyarakat,” tandas Pramono.
Heri Priyono-Riyan