blank
Pihak Kemenparekraf saat melakukan penandatanganan program gerakan BISA di Goa Kreo, Rabu (22/7/2020) lalu. Foto: dok/Ayosemarang.com

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), belum lama ini mencanangkan program atau gerakan Bersih, Indah, Sehat, Aman (BISA). Program ini diselenggarakan di Kota Semarang, dan dilaksanakan di empat lokasi, Goa Kreo, Kota Lama, Masjid Agung Jawa Tengah dan Semarang Zoo.

Gerakan BISA ini bertujuan untuk memberdayakan pelaku pariwisata di Kota Semarang, yang terdampak akibat pandemi covid-19.

Dijelaskan Plt Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf, Hanifah Makarim, gerakan BISA ini diharapkan dapat membantu Daya Tarik Wisata (DTW), khususnya di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), dalam menyiapkan dan menata tempat wisata untuk lebih siap dalam menghadapi kondisi kenormalan baru, usai covid-19.

BACA JUGA : Ramai Dikunjungi Wisatawan, Wisata Puser Angin Perlu Digarap Serius

Sedangkan Setda Kota Semarang, Ir Iswar Aminudin MT menyampaikan, Kota Semarang sebagai kota perdagangan dan jasa, mengandalkan sektor pariwisata sebagai penggerak perekonomian. Selama beberapa bulan ini, pariwisata di Kota Semarang sempat terpuruk, dan berdampak pada para pelaku pariwisata ekonomi kreatif.

”Pemerintah Kota Semarang sangat mendukung program dari Kemenparekraf ini, yang tidak hanya memberikan manfaat bagi para pelaku pariwisata, tapi juga DTW khususnya di Masjid Agung Jawa Tengah,” kata Iswar.

Hal senada diungkapkan Sekretaris Pelaksana Pengelola (MAJT), Drs KH Muhyiddin MAg. Dituturkan dia, pihaknya memberikan apresiasinya kepada Pemerintah Kota Semarang dan Kemenparekraf, yang telah menunjuk MAJT menjadi lokasi gerakan BISA ini.

”Kami hanya bisa bermohon kepada Allah SWT, agar segera mengangkat bencana covid-19 ini, dan meminta agar dapat menjalankan kehidupan yang penuh berkah dalam menyongsong kenormalan baru,” harapnya.

Ringankan Beban
Hadir juga dalam gerakan BISA ini, anggota Komisi X DPR RI AS Sukawijaya, yang akrab dikenal dengan sapaan Yoyok Sukawi. Dia juga menyemangati para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, untuk tetap bersemangat dan selalu kreatif dalam menghadapi covid-19 ini.

Menurut Yoyok, gerakan BISA ini sedikit banyak dapat membantu meringankan beban para pelaku pariwisata.

”Gerakan BISA ini diharapkan dapat membuat geliat baru bagi dunia pariwisata, untuk kembali bergerak dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, dan tidak menjadikan DTW menjadi klaster baru penyebaran covid-19,” tandas dia.

Sementara itu, Kepala Disbudpar Kota Semarang Indriyasari menambahkan, program gerakan BISA ini, sebelumnya sudah dilaksanakan di Goa Kreo. Selanjutnya di tempat wisata lainnya, seperti di Kota Lama, Sabtu (25/7/2020) dan di Masjid Agung Jawa Tengah Sabtu-Minggu (25-26/7/2020). Kemudian di Semarang Zoo, Senin (27/7/2020).

Riyan-Sol