blank
Karena ditutup untuk dekontaminasi, peyananan persalinan Piuskesmas Mlonggo juga dialihkan. (Hadepe)

JEPARA(SUARABARU.ID) –  Sampai saat ini jumlah tenaga kesehatan yang terpapar covid – 19 tercatat sekitar 120 orang, Dari jumlah tersebut 4 orang meninggal, 50 orang sembuh dan selebihnya masih dilakukan karantina dan isolasi mandiri. Mereka berasal dari RSUD RA Kartini, Puskesmas Mlonggo dan Puskesmas Bangsri.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jepara saat menjawab pertanyaan wartawan  dalam Jumpa Pers yang berlangsung Selasa ( 7/7-2020) di Ruang Telekonference Diskominfo Jepara.

Baca Juga: Ambyar, Warga Jepara Terpapar Covid-19 Tembus 500 Orang

Jumpa Pers yang dipandu oleh Kabid Komunikasi Diskominfo Wahyanto tersebut juga dihadiri unsur Polres dan Kodim 0719 Jepara.

blank
Juru Bicara GTPP Jepara dr Fahruddin dan Kabid Komunikasi Diskominfo Wahyanto dalam jumpa pers siang tadi.

Terkait dengan terpaparnya 26 tenaga kesehatan di Puskesmas Mlonggo termasuk 3 dokter dan dokter gigi yang bisa mengganggu proses pelacakan kontak erat dan pelacakan sumber penularan kasus covid yang baru diumumkan, akan diisi dengan tenaga kesehatan dari Puskesmas lain.

“Secara jujur harus diakui, terpaparnya petugas medis sangat mengganggu proses pelayanan kesehatan masyarakat. Puskesmas Mlonggo saat ini ditutup sementara dan dialihkan pelayanan rawat jalannya di Puskesmas Pembantu Srobyong. Sebab baru dilakukan dekontaminasi dan pembersihan faslitas kesehatan tersebut” ujar Fahruddin. Sementara pelayanan persalinan dialihkan ke Puskesmas Pakis Aji dan Puskesmas Bangsri.

Fahruddin juga menjelaskan, seorang pasien yang ditemukan terkonfirmasi covid-19 harus dilakukan tracing dan trecking atau kontak sangat erat dan sumber penularan.”Satu pasien rata-rata diketemukan 16 orang baik pada ring satu maupun ring dua. Terhadap ring satu akan dilakukan swab dan ring dua rapid test,” ujar Fahruddin.

Sementara saat ditanya tentang isolasi mandiri terpusat, Fahruddin menjelaskan, saat ini masih sedang dicari. “ Untuk kecamatan Pakis Aji akan menggunakan Bumi Perkemahan dengan kapasitas 16 orang. Kemungkinan lain yang sedang dipikirkan adalah melakukan pengalihan fungsi sejumlah Puskesmas Rawat Inap untuk isolasi mandiri” ujar Fahruddin.

Ia juga mengakui bahwa ada plus minus  isolasi mandiri oleh pasien. “Karena kondisi  rumah, kesadaran dan pengetahuan pasien dan keluarga,  bisa saja menularkan pada anggota keluarga yang lain,” ungkap Fahruddin.

Hadepe – Ulil Abshor