JEPARA,(SUARABARU.ID) – Mencengangkan, penambahan warga Jepara yang terpapar covid-19. Sebab Senin (6/7-2020) menjelang tengah malam, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jepara dr M. Fahrudin merilis angka penambahan warga Jepara yang terpapar sebanyak 56 orang.
Dengan penambahan itu jumlah warga Jepara yang terpapar mencapai 506 orang. Peta penyebaran juga “ambyar” ke sejumlah desa baru.
Jumlah yang diumumkan semalam menurut catatan SUARABARU.1D termasuk 3 orang dokter dan 1 dokter gigi serta 18 tenaga kesehatan Puskesmas Mlonggo. Sebelumnya 8 tenaga kesehatan puskesmas ini juga telah dinyatakan terpapar covid-19 dan sedang menjalani karantina.
Menurut sumber SUARABARU.ID, terpaparnya tenaga kesehatan dalam jumlah yang cukup banyak, menjadi persoalan yang serius sebab mereka senyatanya berada di garda terdepan dalam penanganan dan penanggulangan covid-19.
“Apalagi masih banyak temuan baru yang belum dilakukan swab. Belum lagi tambahan kasus baru yang diumumkan semalam terdapat juga 11 orang dari 6 Desa di Wilayah Kecamatan Mlonggo.,” ujarnya.
Padahal setiap temuan kasus baru, agar dapat diputus mata rantai penyebarannya harus dilakukan pelacakan sumber penularan dan orang yang melakukan kontak langsung dengan pasien. Dan itu dilakukan oleh Nakes Puskesmas dan aparat Kecamatan, Koramil dan Polsek, tambah sumber SUARABARU.ID
Sementara pasien baru lainnya berasal dari Kedung 1 orang, Batealit 1 orang, Kalinyamatan 1 orang, Pecangaan 1 orang, Jepara 8 orang, Keling 2 orang, Kembang 2 orang, Bangsri 6 orang, Mayong 8 orang, dan 14 orang dari Kecamatan Tahunan.
Rekom Dewan Riset Daerah Belum Dirapatkan
Sementara itu, kajian dan rekomendasi Dewan Riset Daerah yang telah disampaikan kepada Bupati Jepara selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Pananganan Covid-19 Jepara Jumat siang kemarin, sampai Senin belum dibahas dalam rapat pleno gugus tugas.
“Belum, saya belum mendapatkan undangan,” ujar lima sumber SUARABARU.ID yang namanya tercantum dalam SK Gugus Tugas. Namun ia mengaku, selama ini memang tidak pernah ada rapat pleno.
Karena itu sejumlah eleman masyarakat di Jepara meragukan kemampuan GTPP Jepara dalam menangani covid-19. “Harapan kami Bapak Presiden atau Bapak Gubernur Jawa Tengah berkenan turun ke Jepara. Atau korban akan terus berjatuhan,” ujar Zakaria Anshori. Pemimpin harus turun tangan bukan hanya berangan-angan atau berwacana. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Munif seorang pegiatan budaya Jepara.
Hadepe-Ulil Abshor