blank
Pusat perbelanjaan ini harus ditutup sementara sampai hasil PCR lima pegawai keluar. Foto : Hana Eswe.

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Pada H-1 lebaran, tim gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Kabupaten Grobogan mengadakan rapid test. Kegiatan tersebut difokuskan di Pasaraya Luwes di kota Purwodadi, Kabupaten Grobogan.

Di tempat perbelanjaan tersebut, kurang lebih 100 orang mengikuti rapid test yang terdiri atas karyawan maupun pengunjung Pasaraya Luwes tersebut. Dari tes tersebut, tim mendapatkan lima orang di antaranya reaktif. Diketahui, kelimanya merupakan karyawan pasaraya tersebut.

Baca Juga: Corona Belum Mereda, Selanjutnya..?

Adanya hasil rapid test tersebut, Bupati Grobogan, Sri Sumarni, memberikan arahan bahwa per Minggu (24/5/2020), pasaraya yang berada di Jalan R. Suprapto Purwodadi ini ditutup sementara hingga hasil uji swab keluar. Hal tersebut dibenarkan Sekretaris Daerah, Moh Soemarsono.

“Betul. Nanti kita evaluasi lagi. Hari ini, total 400 karyawan dan karyawati Luwes  menjalani rapid test. Sisanya, kita rapid test lagi sambil nunggu hasil swab tes yang reaktif kemarin (Sabtu, 23/5/2020-red)” ujar Soemarsono, saat dikonfirmasi, Selasa (26/5/2020).

Sementara kegiatan rapid test ini mendapatkan pengawalan ketat dari personel gabungan yakni Polres Grobogan dan Kodim 0717/Purwodadi. Terlihat, akses masuk ke pasaraya Luwes sudah dipalangi besi tanda pusat perbelanjaan tersebut ditutup.

Lanjutan

Rapid test yang dilaksanakan pada Selasa (26/5/2020) ini merupakan tes lanjutan pada Sabtu kemarin. Rapid test ini dilaksanakan massal dan khusus untuk para karyawan. “Rapid test hari ini, untuk seluruh karyawan Luwes Purwodadi. Kami ingin memastikan karyawan semua sehat yang bekerja juga sehat sehingga masyarakat tidak perlu khawatir lagi untuk datang ke Luwes,” kata HR Manager Luwes Grup Bengawan Tejo Handoyo ketika ditemui di sela-sela pelaksanaan rapid test 300 karyawan.

Selain rapid test, sesuai arahan bupati, seluruh sudut ruangan dilakukan penyemprotan disinfektan. Hal ini dilakukan agar seluruh area menjadi steril.  “Sabtu 23 Mei lalu, saat digelar rapid test oleh Pemkab Grobogan, ada 100 karyawan yang menjalani bersama sejumlah pengunjung. Lima orang karyawan dinyatakan reaktif dan sudah menjalani isolasi di rumah sakit,” tambah Bengawan.

Tahap berikutnya, rapid test dilakukan secara mandiri oleh Luwes bekerja sama dengan Dinkes Grobogan. Dikatakan Bengawan, tidak ada biaya yang diminta Dinkes Grobogan dalam kegiatan ini. Namun, pihaknya diminta untuk mengganti alat rapid test saja.

Terkait kebijakan penutupan sementara Pasar Raya Luwes Purwodadi ini, Bengawan membenarkan hal tersebut atas saran dari Pemkab Grobogan. Bengawan mengungkapkan Pasaraya Luwes Purwodadi ini akan dibuka menunggu hasil swab lima karyawan dan memastikan area pasaraya benar-benar steril.

“Menunggu sampai hasil uji swab keluar dulu. Informasinya, lima orang tersebut sudah diambil swab-nya. Sedangkan, rapid test lanjutan hari ini, seluruh karyawan hasilnya nonreaktif semua,” tambah Bengawan.

Sementara, Kabid Pelayanan Kesehatan dan Penunjang Dinas Kesehatan (Dinkes) Grobogan, dr. Djatmiko menyatakan rapid test tersebut digelar atas inisiatif manajemen Pasarsya Luwes.

Hal itu sebagai tindak lanjut setelah rapid test sehari sebelum Lebaran kepada karyawan dan pengunjung.

“Hasil rapid test di Luwes, lima orang reaktif, langsung kami isolasi di RSUD Ki Ageng Selo. Hari ini kelimanya diambil swab atau sampel lendir pada area pernapasan. Tinggal menunggu hasilnya,” ujar Djatmiko.

blank
Suasana pelaksanaan ‘rapid test’ di Pasaraya Luwes Purwodadi. Foto : Hana Eswe/ist.

Masih Aman

Kegiatan rapid test ini tidak hanya berfokus pada Pasaraya Luwes Purwodadi dan Pasar Induk Purwodadi saja. Sesda Moh Soemarsono juga mengungkapkan pasar swalayan lain juga akan diuji rapid test.

“Pasar swalayan yang lain nanti juga akan diuji. Yang penting, pakai protokol kesehatan. Bila tidak perlu sekali, tidak perlu keluar rumah.”

“Alhamdulillah, kemarin hasil uji tes di Pasar Purwodadi dari 148 sampel semua negatif. Artinya, belanja di pasar masih aman, walaupun tetap harus menggunakan protokol kesehatan dan tetap waspada,” tambah Soemarsono.

Hana Eswe.