BLORA (SUARABARU.ID) – Pesebaran virus corona semakin meluas di Blora. Jika sehari sebelumnya baru empat kasus positif covid-19, bertambah dua kasus, sehingga warga Blora terkonfirmasi positif virus corona menjadi enam orang.
Informasi tambahan dua warga positif tertular virus corona, dibeber Wakapolres Kompol M. Samdani, saat menjadi juru bicara di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora, Kamis (7/5/2020).
“Ada penambahan dua kasus, kini warga Blora yang terkonfirmasi positif covid-19 jadi enam orang, dua meninggal dan empat orang masih dirawat,” jelas M. Samdani.
Demikian juga dengan hasil positif rapid-test, sehari sebelumnya terdata 21 orang, hari ini bertambah dua orang lagi, sehingga jumlah warga Blora positif rapid test (test diagnostik atau tes cepat) menjadi 23 orang.
“Warga Blora yang positif rapid test sedang dalam pengawasan tenaga medis, beberapa orang masuk karantina di klinik Bakti Padma,” kata Blora 2, sebutan Wakapolres Kompol Samdani.
Posko GTTP Covid-19 mendata, jumlah orang tanpa gejala (OTG) 147, orang dalam pemantauan (ODP) 65 dan pasien dalam pengawasan (PDP) 12. Sedangkan julah pemudik menngkat dari 29.526 menjadi 29.801 jiwa, tambah Samdani.
Kluster Temboro
Di tempat syang sama, Direktur RSUD dr. R. Soetijono, Nugroho Adiwarso, menyampaikan bahwa penambahan dua kasus positif Covid-19 ini, merupakan pasien dari Kecamatan Kunduran.
“Hasil laboratorium polymerase chain reaction (PCR) yang positif Covid-19, adalah santri pendatang dari kluster Temboro, Magetan, Jatim,” jelas Nugroho.
Baca Juga: Sing Tak Sayang Ilang
Adapun dua orang yang positif secara lab-PCR covid-19, sudah diisolasi di klinik Bakti Padma, bersama pasien positif rapid-test yang masih menunggu hasil Lab-Swab.
Dijelaskan Nugroho, 11 orang yang diisolasi di klinik Bakti Padma, terdiri positif Covid-19 ada dua orang, selebihnya adalah pasien positif rapid-test, mereka itu kembanyakan adalah dari kluster Temboro, Magetan.
Selain itu, RSUD dr. R. Soetijono Blora hingga saat ini juga masih melakukan isolasi terhadap dua pasien yang kondisinya semakin membaik, dengan harapan segera sembuh, papar Direktur RSUD dr. R. Soetijono, Nugroho Adiwarso.
Nugroho minta dukungan seluruh masyarakat, jika ada warga yang harus diisolasi di rumah sakit atau klinik, harus disuport, bukan malah dilarang, demi kebaikan bersama.
“Karantina atau isolasi itu untuk mengontrol rantai persebaran covid-19. Tidak perlu khawatir, selama isolasi, pasien akan dirawat dan dipenuhi kebutuhannya sesuai SOP,” tambah Nugroho.
Perlu diketahui, setiap hari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, Jawa Tengah, secara terbuka mengumumkan perkembangan Covid-19, dan tambahan jumlah warga perantau yang mudik ke kabupaten terdiri 295 desa-kelurahan itu.
Diinformasikan juga, laboratorium Swab-test di Semarang dan Salatiga tutup sementara, karena sudah terlalu banyak sample yang masuk. Kini tinggal Solo, maka Blora mengirim sample-nya (Swab) ke Solo.
Wahono-trs