blank
Petugas Satreskrim Polres Grobogan melakukan pengecekan harga dan stok alkes di sebuah apotek di Kota Purwodadi. Foto: Hana Eswe.

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Pandemi covid-19 juga memberikan dampak di beberapa toko alat kesehatan dan apotek yang ada di Kabupaten Grobogan. Beberapa alat kesehatan yang biasa dijual di toko alkes dan apotek mengalami penurunan stok, seperti hand sanitizer, alkohol 70 persen, masker kain, masker medis dan thermogun.

Hal tersebut terlihat pada operasi pemantauan kesediaan alat kesehatan oleh Sat Reskrim Polres Grobogan di beberapa apotek, Rabu (15/4/2020). Dalam operasi ini, petugas melakukan pendataan di dua apotek dan satu toko alat kesehatan di Purwodadi. Yakni Apotek Bariklana, Apotek Lusi Farma dan Toko Alat Kesehatan Tasnim.

Dalam operasi tersebut, petugas mendata rata-rata stok untuk thermogun kosong. Sedangkan, untuk hand sanitizer ukuran 50 mL, 100 mL, 250 mL dan 100 mL masih ditemukan di dua tempat, yakni di Apotek Bariklana dan Toko Alkes Tasnim.

Sedangkan, stok masker, baik itu masker kain maupun masker medis, masing-masing jumlah stoknya di bawa 50 buah. Hal yang sama juga ditemukan pada alkohol 70 persen ukuran satu liter. Jumlah stoknya masing-masing tempat hanya 3-5 botol.

blank
Buruh toko sembako sedang membersihkan bawang putih sebelum siap dijual kepada pembeli. Foto : Hana Eswe

Tak hanya melakukan operasi pemantauan alat kesehatan saja. Tim juga melakukan operasi di dua toko sembako di sekitar Pasar Purwodadi. Dalam operasi tersebut, petugas mengecek kondisi harga dan barang-barang sembako masih stabil, yakni gula, telur, beras, minyak goreng, bawang merah dan bawang putih.

Kasat Reskrim Polres Grobogan, AKP Andi Mohammad Akbar Mekuo mengungkapkan kegiatan operasi ini dilakukan setiap hari selama wabah pandemi covid-19 ini. Tujuannya, untuk melakukan pemantauan kesiapan ketersediaan pangan dan bahan pokok serta pemantauan harga. Di samping itu, kegiatan ini dilakukan juga untuk memantau kesediaan alat kesehatan, seperti masker, alkohol 70 persen, thermogun, dan hand sanitizer.

“Giat ini kita lakukan setiap hari. Tujuannya, kami melakukan pemantauan kesiapan ketersediaan pangan dan bahan pokok serta pemantauan harganya. Dan untuk operasi sembako kemarin, semua barang kebutuhan pokok, seperti gula, telur, beras, minyak goreng dan bawang merah serta bawang putih.

Sementara untuk alkes, seperti masker, alkohol 70 persen, thermogun, dan hand sanitizer, di tiga apotek kemarin ditemukan stoknya ada yang kosong, ada yang masih ada stoknya, tapi jumlahnya minim, seperti alkohol  70 persen ukuran satu liter hanya ada 3-5 botol atau thermogun yang stoknya kosong,” ungkap AKP Andi, saat dikonfirmasi suarabaru.id, Kamis (16/4/2020).

Sembako Stabil

Sementara itu, Kasi Pengembangan Promosi dan Sarana Perdagangan Disperindag Grobogan, Sigit Adiwibowo mengungkapkan, perkembangan harga rata-rata kebutuhan pokok masyarakat sejak 10 April 2020 hingga Kamis (16/4/2020) stabil. Meski demikian, beberapa barang seperti bawang putih sempat berada di angka Rp 29 ribu per kilogram, sejak Rabu (15/4/2020) turun menjadi Rp 26 ribu per kilogram di Pasar Umum Purwodadi.

Tak hanya itu, harga semua jenis cabe di pasar tersebut juga mengalami penurunan. Pada 10 April 2020, cabe merah besar di angka Rp 35 ribu per kilogram, saat ini turun menjadi Rp 25 ribu per kilogram. Untuk cabe keriting dari angka Rp 15 ribu turun menjadi Rp 13 ribu per kilogramnya. Hal yang sama juga cabe rawit merah yang sempat melambung di angka Rp 45 ribu per kilogram, kini turun menjadi Rp 28 ribu/kilogram.

“Untuk harga rata-rata dan stok kebutuhan pokok di semua pasar di Kabupaten Grobogan masih stabil. Ada beberapa penurunan harga di beberapa bahan pokok seperti bawang putih, cabe besar, cabe merah, cabe rawit merah serta cabe rawit hijau,” ujar Sigit.

Hana Eswe-Wahyu