blank
Guru TK Pertiwi Kramatan Wonosobo ketika menyerahkan bantuan sembako kepada warga. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Setelah membebaskan SPP dan memberikan bantuan sembako bagi orang tua siswa, keluarga besar TK Pertiwi Kramatan Wonosobo kembali menyalurkan bantuan sembako kepada warga sekitar.

Kepala TK Pertiwi Kramatan Sri Rejeki, Minggu (5/4), mengatakan pihaknya mendapatkan amanah dari donatur untuk membagikan bantuan sembako karena warga tahu informasi pemberitaan bakti sosial dari SUARABARU.ID.

“Berita TK Pertiwi Kramatan membebaskan SPP dan memberi bantuan sembako ke orang tua siswa yang muncul di SUARABARU.ID, Kamis (2/4) lalu, ternyata tersebar luas ke masyarakat,” katanya.

Karena itu, warga lalu berbondong-bondong menghubungi guru TK Pertiwi Kramatan lewat media sosial (medsos) facebook, whatsapp dan instagram (IG) untuk menitipkan uang dan sembako untuk disalurkan ke warga yang berhak menerimanya.

Langsung Disalurkan

blank
Berita TK Pertiwi Kramatan Wonosobo di SUARABARU.ID yang memancing simpati warga untuk ikut memberikan bantuan sembako. Foto : SB/Muharno Zarka

Menurut Sri Rejeki, uang yang terkumpul dari donatur dan di antaranya dari komunitas sedekah air, langsung dibelanjakan dan sembako yang ada juga segera diserahkan kepada warga yang berhak menerimanya.

Dirinya bersama guru lain yakni Retno Wasiyati,
Dian Laras Widanti dan
Dwi Widiastuti, langsung terjun menyerahkan bantuan ke kaum dhuafa. Warga yang menerima bantuan sembako mengaku senang dengan bantuan tersebut.

“Mereka adalah warga kurang mampu, buruh yang kehilangan pekerjaan dan pedagang kecil yang berhenti jualan karena kondisi sepi setelah ada pandemi global virus Corona. Mereka betul-betul terkena dampak langsung status tanggap darurat Covid-19,” ujarnya.

Bantuan yang disalurkan, berupa 22 paket sembako yang terdiri dari 5 kilogram beras, mie instans, telur, minyak goreng dan sabun mandi. Bantuan tersebut diharapkan bisa meringakan beban ekonomi masyarakat kurang mampu tersebut.

“Bantuan sembako diserahkan secara langsung door to door dari rumah ke rumah. Karena selain menghindari kerumunan, guru sudah kangen 3 pekan tidak bertemu dengan warga Kramatan. Sembari menyerahkan sembako juga sosialisasi pola hidup bersih dan sehat,” paparnya.

Muharno Zarka-Wahyu