KUDUS (SUARABARU.ID) – Satu warga Kudus yang diisolasi di RSUD Kudus, Kamis (12/3) akhirnya dipulangkan. Hal ini menyusul hasil uji lab Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Jakarta atas sampel dahaknya telah dinyatakan negatif.
“Alhamdulillah, hasil uji lab Litbangkes Jakarta atas pasien yang sebelumnya dicurigai Corona dinyatakan negatif,”kata Plt Bupati Kudus HM Hartopo dalam keterangan persnya di RSUD Kudus, Kamis (13/2).
Pasien tersebut, lanjut Hartopo, sudah bisa pulang hari ini. Biaya perawatan selama diisolasi juga tidak akan dibebankan pada pihak pasien tersebut. “Pasien sekarang sudah bisa pulang, tidak perlu khawatir,” ujarnya.
Menurut Hartopo, hasil uji lab ini menunjukkan kalau Kudus sejauh ini masih bebas dari Corona. Namun demikian, masyarakat harus tetap waspada meski tidak boleh juga panik.
Pihaknya tetap mengimbau warganya yang memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri serta mengalami sakit batuk dan demam untuk segera memeriksakan kesehatannya.
“Selalu cuci tangan untuk mengurangi terkena virus yang masuk ke dalam tubuh. Sehingga masyarakat tidak perlu panik,” terangnya.
Sementara Direktur RSUD Dr Loekmonohadi Kudus dokter Abdul Aziz Achyar menjelaskan, hanya pasien dengan riwayat perjalanan ke luar negerilah yang akan dirawat di ruang isolasi. Selain tentunya, ada gejala peradangan saluran pernafasan dan demam.
“Kalau tidak ada riwayat perjalanan dari luar negeri, hanya gejala batuk dan demam bisa jadi bukan virus corona. Tetapi tipes atau yang lainnya,” katanya.
Aziz menambahkan, memang benar pemeriksaan kesehatan pasien masih satu pintu di Balitbangkes, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama.
Yakni sekitar lima hari waktu hingga pihak rumah sakit memperoleh hasil pemeriksaan. “Karena instruksinya seperti itu, harus dari satu pintu,” paparnya.
Walau demikian, Aziz mengatakan jika RSUD Loekmonohadi sudah memiliki peralatan kesehatan yang memadai untuk menguji sampel pasien.
Pihaknya juga telah memiliki 50 perlengkapan alat pelindung diri (APD) yang dipakai tim medis saat menangani pasien yang terindikasi terpapar virus tersebut. “Termasuk jumlah masker yang tersedia kini. ada sekitar 1700 buah,” terangnya
Tm-Ab