GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Hari ini, tepat 4 Maret 2020, Kabupaten Grobogan genap berusia 294 tahun. Di usianya yang semakin bertambah, pemerintahan terus berinisiatif membangun daerah ini demi mencapai kesejahteraan masyarakat.
Hal itu disampaikan Bupati Grobogan, Sri Sumarni, saat menyampaikan sambutannya dalam Upacara Peringatan HUT ke-294 Kabupaten Grobogan, di Alun-Alun Purwodadi, Rabu (4/3/2020).
Menurut Sri Sumarni, Pemkab Grobogan silih berganti dipimpin oleh para pemimpin yang telah berkarya, berbakti dan bekerja keras membangun daerah ini.
“Berbagai tantangan, hambatan dan keterbatasan dalam melakukan pembangunan daerah tentu kita hadapi. Tetapi berkat semangat gotong-royong dan kerja sama seluruh elemen masyarakat, Alhamdulillah Kabupaten Grobogan menjadi semakin baik,” ujar Sri Sumarni.
Ia mengatakan, selama empat tahun kepemimpinannya, beberapa indikator pembangunan wilayah ini terus bergerak ke arah yang lebih baik. Pertumbuhan ekonomi secara positif terus berkembang. Bahkan, tahun 2019, perkembangan ekonomi secara prosentase berada naik 5,37 persen .
“Meski masih di atas Propinsi Jawa Tengah, penduduk miskin di wilayah ini juga mengalami penurunan. Tahun lalu sebesar 11,7 persen,” jelas Sri Sumarni.
Alokasi Bantuan
Di tahun ini, orang nomor satu di Kabupaten Grobogan ini menjelaskan, Pemkab mendapatkan alokasi bantuan keuangan Provinsi Jawa Tengah untuk infrastruktur jalan atau jembatan serta pendidikan sebesar Rp 63,1 miliar.
“Di samping itu, alokasi Sumber dana APBD Provinsi untuk infrastruktur jalan provinsi di Grobogan sebesar Rp 44,1 miliar. Di luar dana alokasi khusus (DAK), alokasi sumber dana APBN untuk pembangunan infrastruktur jalan atau jembatan di Grobogan mendapatkan alokasi Rp 59,9 miliar.
“Sedangkan bidang Sumber Daya Air (SDA) untuk normalisasi Kali Tuntang, Jajar Baru dan Bendung Glapan kurang lebih Rp 227 M. Semoga semua ini bisa meningkatkan percepatan pembangunan di Grobogan,” terang ibunda dari Indri Agus Velawati ini.
Tentang prestasi, pihaknya mengungkapkan, kemajuan Kabupaten Grobogan juga sudah terlihat dari sejumlah prestasi yang diperoleh hingga tahun 2019 kemarin.
Bahkan, untuk potensi unggulan Kabupaten Grobogan, yakni padi, jagung dan kedelai meningkat jumlahnya. Seiring dengan berjalannya waktu, Kabupaten Grobogan menjadi penyangga pangan di tingkat Propinsi Jawa Tengah dan nasional pada umumnya.
“Tahun 2018, produktivitas padi sebesar 840.851 ton, jagung 779.025 ton dan kedelai sebesar 45 ribu ton. Sementara, laju inflasi juga mampu kita kendalikan dalam posisi yang cukup aman. Tahun 2019 di angka 2,82 persen. Salah satu keberhasilan pengendalian inflasi, adalah akses distribusi barang, sehingga pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan menjadi prioritas,” kata dia.
Pihaknya berharap, di hari jadi Kabupaten Grobogan ke-294 ini, seluruh elemen masyarakat masih dibutuhkan untuk menyelesaikan banyak PR yang harus diselesaikan dengan rasa optimis. “Ke depan, masih banyak PR yang harus kita selesaikan. Kita optimis mampu menyelesaikan berbagai tantangan yang ada di depan, berlandaskan semangat gotong-royong, persatuan dan kerja sama.”
“Sejalan dengan Tema Hari Jadi tahun ini, yaitu guyub rukun, mbangun Grobogan, rakyate makmur, saya berharap kerja sama dan dukungan ini terus dipertahankan dan ditingkatkan untuk
mewujudkan Grobogan yang lebih sejahtera,” pungkasnya.
Hana Eswe.