WONOSOBO(SUARABARU)-Musibah tanah longsor yang menewaskan Miyanto (50) warga Krangean Lor Desa Banyukembar Watumalang Wonosobo, Senin (16/12) lalu, memantik rasa keprihatinan keluarga besar Polres Wonosobo.
Selain ikut kerja bakti menyingkirkan material longsoran, Polres memberikan bantuan berupa sembako dan sejumlah uang kepada keluarga korban. Pemberian bantuan tersebut sebagai bentuk kepedulian keluarga besar anggota kepolisian pada korban.
Kapolres Wonosobo, AKBP Abdul Waras SIK mengatakan bantuan sembako dan sejumlah uang yang diberikan kepada keluarga korban bencana alam, bersumber dari iuran dana yang dihimpun dari anggota kepolisian di lingkungan Polres Wonosobo.
Baca Juga: Inilah Penyebab Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban Didatangi Banyak Orang
“Pemberian bantuan sembako dari Polres Wonosobo tidak saja diberikan kepada korban bencana alam tapi juga kepada anak yatim piatu, keluarga kurang mampu, janda dan penyandang disabilitas yang ada di Wonosobo,” sebutnya, Rabu (18/12).
Bentuk Kepedulian
Kegiatan bakti sosial tersebut, imbuhnya, merupakan bentuk keprihatinan dan kepedulian keluarga Polres terhadap para korban bencana longsor di Krangean Banyukembar. Korban bencana tanah longsor sangat membutuhkan bantuan dari berbagai pihak.
Saat menyerahkan bantuan ke korban tanah longsor di Krangean Lor Banyumudal Watumamalang, Kapolres mengajak Wakapolres, Kasat, Kabag, sejumlah Pejabat Utama (PJU) dan anggota kepolisian lain yang bertugas di lingkungan Polres Wonosobo.
Bahkan tak segan-segan Kapolres AKBP Abdul Waras SIK memanggul sendiri karung berisi beras dari mobil logistik menuju rumah keluarga korban. Jalan setapak yang dilalui pun tidak mudah karena harus menaiki medan yang licin dan menanjak.
Rombongan pejabat Polres diterima Kapolsek Watumalang Iptu Purwanto, Camat Abu Yamin dan Kepala Desa Banyukembar Muslihatun serta sejumlah warga setempat. Kapolres dan rombongan pun sempat melakukan ramah tamah dengan keluarga korban.
“Penanganan paska terjadi musibah tanah longsor sudah baik. Ke depan perlu antisipasi agar kejadian yang sama tidak terulang lagi. Sebagai zona merah bencana alam, perlu upaya peringatan dini di Watumalang sebelum musibah terjadi,” gagasnya.
Muharno Zarka/mm