blank
Penandatanganan prasasti menandai dibukanya Gedung Utama Technopark untuk memfasilitasi kegiatan pengembangan para pelaku UMKM pangan lokal Kabupaten Grobogan. Foto : Hana Eswe.

GROBOGAN – Gedung utama Technopark yang berlokasi di Jalan Raya Purwodadi-Blora, tepatnya di Desa Dapurno, Kecamatan Wirosari diresmikan Bupati Grobogan, Sri Sumarni, Selasa (4/12). Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita yang dilakukan langsung oleh Sri Sumarni.

Dalam peresmian tersebut, Bupati mengharapkan hasil kerja keras dan kolaborasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan Kabupaten Grobogan dala mengembangkan Technopark Grobogan dan program lainnya terus berlanjut, berkembang, bermanfaat dan memberi dampak positif bagi pengembangan sumber daya lokal dan peningkatan ekonomi daerah Grobogan. Hal itu dipaparkan melalui sambutannya.

“Mari kita manfaatkan Technopark Grobogan ini untuk mencetak SDM unggul, berwawasan teknologi dan bisnis yang pada akhirnya dapat menumbuhkan industry pangan berbahan baku lokal menuju Grobogan hebat, sejahtera secara utuh dan menyeluruh,” ujar Sri Sumarni.

Gedung utama Technopark ini dibangun menggunakan dana APBD Kabupaten Grobogan tahun anggaran 2018 dan 2019 dengan total Rp 2,4 Miliar. Peletakan batu pertama dilaksanakan 31 Juli 2018 bersama dengan BPPT. Pembangunan gedung utama ini ditujukan untuk meningkatkan pelayanan pengembangan usaha bagi UKM pangan masyarakat Kabupaten Grobogan.

blank
Bupati Grobogan Sri Sumarni berkesempatan melihat langsung produk unggulan berbahan baku lokal usai peresmian Gedung Utama Technopark Grobogan, Rabu (4/12). Foto : Hana Eswe

“Terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) beserta jajarannya atas kerjasama dan kerja kerasnya mendampingi Pemda Kabipaten Grobogan mensukseskan program Techno Park selama lima tahun, terhitung dari 2015-2019 ini,” ucap Sri Sumarni.

Menurut ibunda Indri Velawati tersebut, Kabupaten Grobogan memiliki potensi yang luar biasa di sektor pertanian. Sejak jaman dulu hingga saat ini, Grobogan merupakan lumbung pangan di Jawa Tengah, seperti jagung, kedele dan singkong.

“Karena itu, pembangunan Techno Park ini diarahkan pada pengolahan pangan berbahan baku lokal. Kawasan ini berada di Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan dengan luas 6,7 hektar. Di dalamnya memiliki sarana dan prasarana, seperti kantor manajemen, gedung utama, zona produksi pengolahan tepung dan mie jagung, mocaf dan olahan pangan lainnya,” tambah Sri Sumarni.

Tiga Layanan

Techno Park Grobogan memiliki tiga layanan untuk memfasilitasi berkembangnya industri pangam khususnya UMKM berbasis inovasi melalui inkubasi dan proses spin-off. Ketiga layanan ini antara lain, sarana uji coba dan pelatihan, pendampingan bisnis dan klinik UKM, sarana penelitian produk pangan dari perguruan tinggi di sekitar Grobogan.

“Saat ini, Technopark sudah banyak dimanfaatkan dunia usaha, khususnya UMKM pangan di Kabupaten Grobogan. Bahkan, Technopark Pangan Grobogan sudah ditetapkan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI sebagai pusat pelatihan pengembangan industry pangan lokal seluruh Indonesia,” pungkasnya.

suarabaru.id/Hana Eswe.