blank
Kepala SD Muhammadiyah Sudagaran Wonosobo, Sukaryo, menunjukkan penghargaan sebagai juara 1 lomba budaya mutu yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemendikbud RI). (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

WONOSOBO-SD Muhammadiyah Sudagaran Wonosobo baru saja meraih juara 1 lomba budaya mutu yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemendikbud RI). Lomba digelar guna mencari sekolah yang memiliki keunggulan komponen penunjang proses pembelajaran.

Kepala SD Muhammadiyah Sudagaran Sukaryo, Minggu (20/10), mengatakan lomba budaya mutu diikuti 120 peserta yang terdiri SD Negeri rujukan, SD Negeri, SDN 3T dan SD swasta. Peserta berasal dari berbagai SD unggulan dari seluruh Indonesia

“SD Muhammadiyah Sudagaran merupakan salah satu sekolah yang lolos di grand final Lomba Budaya Mutu 2019 yang dilaksanakan di Surabaya. Setelah melewati proses panjang yakni pengiriman portofolio dan visitasi, akhirnya bisa masuk grand final,” katanya.

Komponen yang dinilai, imbuhnya, meliputi manajemen berbasis sekolah, kegiatan pembelajaran, ekstrakurikuler, perpustakaan dan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Dari semua aspek penilaian SD Muhammadiyah Sudagaran memperoleh nilai tinggi.

“Semua komponen dinilai tim juri yang kredibel dari Direktorat Pendidikan Dasar Kemendikbud RI, praktisi pendidikan  dan dosen. Nilai yang diperoleh merupakan tingkat mutu dari masing-masing komponen yang dilihat dari berbagai aspek,” sebutnya.

Program Kreatif

Menurut Sukaryo, program kreatif SD Muhammadiyah Sudagaran melalui pembelajaran Kelas Maya membuat salah satu juri terpikat. Program tersebut tergolong masih langka dan menjadi jawaban atas kebutuhan tehnologi informasi bagi generasi milenial.

“Saya tertarik Kelas Maya yang ada di SD Muhammadiyah Sudagaran Wonosobo. Bagaimana cara yang dilakukan pihak sekolah agar anak-anak tidak salah arah dalam pembelajaran di Kelas Maya”, tanya Setiyo Iswoyo salah satu yuri dari unsur pakar pendidikan.

Sukaryo menjawab, penggunaan gawai dalam pembelajaran kelas maya yang diprogramkan sekolah ada dua hal, yang pertama kegiatan belajar di rumah dengan pendampingan orang tua dan belajar di sekolah dengan didampingi guru kelas masing-masing.

“Program Kelas Maya dapat di akses via android dan mampu memberikan muatan positif dalam penggunaan gawai yang sudah tak bisa bendung di era revolusi industri 4.0. Ini merupakan tuntutan sekaligus tantangan yang harus bisa dihadapi,” imbuhnya.

Selain itu, SD Muhammadiyah Sudagaran juga punya keunggulan lain, seperti Student Exchange dengan Malaysia, multiekskul dan robotik, UKS dengan layanan psikologi kerjasama dengan RS PKU Muhammadiyah Wonosobo dan kenyamanan ruang perpustakaan.

SuaraBaru.id/Muharno Zarka