blank
PENYET TEMPE : Aneka lomba tingkat RT, seperti lomba buat sambel tempe penyet bapak-bapak dan jurinya ibu-ibu, di digelar di RT-02/RW-04, Kelurahan Tempelan, Blora. Foto : Wahono

BLORA – Perayaan dan peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-73 Kemerdekaan RI di Kabupaten Blora, berlangsung meriah, digeber berbagai kegiatan dari tingkat RT, RW, desa, kelurahan, kecamatan hingga kabupaten.

Tidak hanya kegiatan lomba, dan tasyakuran, perkantoran, perbankan, BUMN, BUMD, dan masyarakat tampak antusias mengibarkan bendera merah putih selama satu bulan penuh.

Pantauan Koran Wawasan, Minggu (19/8), tidak hanya selama sebulan, warga yang memasang bendera merah putih hingga polosok desa, ditambah pernak-pernik hiasan yang marak dari perkotaan hingga perkampungan (RT/RW).

“Masih ada satu-dua warga belum pasang sang merah putih, terutama rumah atau bangunan yang kosong,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Blora, Komang Gede Irawadi.

“Bia kawan-kawan wartawan cek, sampai akhir Agustus nanti kemeriahan HUT RI ke-73 masih terus mengggema hingga pelosok,” papar Komang.

Suryanto (62), warga Kelurahan Tenpelan, Kecamatan Kota Blora, mengaku bangga dengan merihanya peringatan HUT ke-723di berbagai wilayah Blora. Bahkan warga yang bekerja di kota urunan untuk keperluan tujuhbelasan.

Gayeng

Ungkapan yang sama disampaikan Eko Sulono (48), warga Desa Muraharjo, Kecamatan Kunduran, bahwa HUT RI tahun ini dikatakan meriah hingga ke polosok desa.

“Untuk pasang bendera merah putih, Camat, kades hingga RT turun menghimbau warga pasang merah putih satu bulan penuh,” kata Eko.

Kemeriahan tujuhbelasan berlangsung marak di tingkat rukun tetangga (RT), rukun warga (RW), pedesaan, dan kecamatan. Termasuk kegiatan yang melibatkan antar organisasi perangkat daerah (OPD).

Meski sederhanan, lomba kecil-kecilan berlangsung meriah dan gayeng, seperti digelar di RT-02/RW-04, Kelurahan Tempalan, Blora, Minggu (19/8), sekaligus sebegai bentuk kekompakan antarwara.

Diperoleh informasi, karnaval atau pawai tidak hanya digelar di tingkat kabupaten, karea kegiatan yang melibatkan warga desa, akan terus digelar hingga akhir Agustus. Dalam kegiatan itu, warga tampak antusias, guyub, dan meriah.

blank
warga RW 03 Kelurahan Sendangmulyo, Semarang, melaksanakan upacara bendera 17 Agustus

Di Semarang

Upacara bendera memeringati HUT Kemerdekaan RI biasa dilakukan di level pemerintahan, swasta dan lembaga pendidikan. Langka ditemukan di level kampung. Namun, bagi warga RW 03 Kelurahan Sendangmulyo, melaksanakan upacara bendera setiap 17 Agustus, sudah dilaksanakan selama enam tahun atau enam kali.

Para tokoh masyarakat dan PKK RW 03 beserta warga yang tidak upacara di tempat dinasnya, memadati lapangan volley RW 03, guna melaksanakan upacara bendera memeringati HUT ke-73 Kemerdekaan RI. Tampil sebagai inspektur upacara mantan Lurah setempat, Bambang Sri Wibowo SH dan Ketua RW Suparno bertindak sebagai komandan upcara.

Serangkaian tata upacara dilaksanakan dengan lancar dan tertib dan khitmad, diantaranya pengibaran bendera merah putih dari PKK RW terdiri Dwi Sapti Agustina, Fitri Restiyana dan Jumiyatun. Pembacaan teks Pancasila oleh pembina upacara, serta pembacaan Pembukaan UUD 1945 oleh Dwi Kristiyana, dan teks proklamasi oleh PKK RW. Tim paduan suara juga diperkuat oleh PKK RW dengan dirigen Wahyu Hidayati, menyanyikan lagu Indonesia Raya saat mengiri pengibaran bendera dan mengheningkan cipta.

“Upacara ini terasa luar biasa, yang melaksanakan warga kampung dan sudah menjadi agenda tahunan, sehingga patut terus dilestarikan. Semangat warga untuk menyiapkan upacara hingga semuanya lancar layaknya upacara di Simpanglima tingkat provinsi sebagai bentuk nasionalisme yang luar biasa,” komentar Bambang Sri Wibowo usai menjadi pembina upacara.(suarabaru.id/Hn/sl)