blank
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo melihat pergantian shift pekerja di Pabrik Rokok Djarum, di Kudus, Jum'at (15/5/2020).

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Ribuan karyawan PT Djarum Kudus dikejutkan dengan kedatangan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Jumat (15/5). Mereka yang antre untuk ganti shift itu langsung berteriak dan melambaikan tangan untuk menyapa orang nomor satu di Jawa Tengah itu.

Tak seperti biasanya, kali ini Ganjar tidak menjadi rebutan selfie para karyawan. Saat Ganjar datang, ribuan karyawan yang hendak masuk tetap tertib berbaris dengan jarak sekitar satu meter.

Ganjar pun dengan telaten menyapa para karyawan pabrik rokok tersebut. Sesekali, ia tak lelah mengingatkan saat masih ada karyawan yang berdesakan dan keluar garis.

“Ayo jaga jarak, itu jangan keluar dari garis. Ayo belajar tertib. Ayo bu mundur,” teriaknya disambut tawa ibu-ibu pekerja.

Tak hanya melihat proses pergantian shift di luar pabrik, Ganjar juga menyempatkan diri menengok kondisi di dalam perusahaan itu. Disana, ia melihat ribuan karyawan duduk dengan rapi, tidak berhadap, memakai masker dan jaraknya tidak berhimpitan karena telah diatur jaga jarak satu meter.

“Ini keren ya, Djarum sudah mulai menata. Kalau kita bicara normal baru, maka sebenarnya perusahaan mau tidak mau harus melakukan ini, protokol kesehatan harus dilakukan ketat,” kata Ganjar.

Ganjar pun ingin menjadikan penerapan physical distancing PT Djarum sebagai percontohan. Dirinya sudah bicara dengan manajemen dan pemilik, agar seluruh perusahaannya menerapkan physical distancing.

“Hari ini saya lihat mulai dieksekusi, karyawan mau masuk tertib, pakai masker semuanya, antrean masuk dikasih jarak dengan garis, ada tempat cuci tangan dan tidak berdesakan. Ya meskipun masih ada beberapa yang berdesakan, tapi sebagian besar sudah mulai taat,” terangnya.

Termasuk kondisi di dalam pabrik, Ganjar juga melihat para karyawan dengan tertib menjaga jarak. Meski padat karya, namun tempat duduk karyawan diatur, tidak berdekatan, tidak berhadapan dan lainnya.

“Perusahaan juga menerapkan shift, jadi yang biasanya satu bangku dua orang, sekarang diisi satu orang,” ucapnya.

Cara-cara itulah lanjut Ganjar yang akan dipakai agar normal baru dapat berjalan. Seluruh perusahaan di Jawa Tengah lanjut Ganjar harus bisa melakukan hal serupa.

“Agar perusahaan tetap bisa berjalan, roda ekonomi berjalan tapi buruhnya diatur. Manajemen harus bisa mengatur dengan baik, sehingga kondisi buruk bisa dicegah. Mudah-mudahan semua perusahaan meniru ini,” tutupnya.

Sementara itu, Senior Manager Public Affairs PT Djarum Kudus, Purwono mengatakan, perusahannya itu memiliki 50.000 karyawan. Untuk itu, perusahaan berupaya menerapkan protokol kesehatan yang ketat agar tetap bisa berproduksi.

“Kita mulai dari saat karyawan masuk sampai di dalam ruangan. Semua wajib pakai masker dan selalu jaga jarak minimal satu meter. Kami juga memberlakukan pembagian shift agar tidak terjadi penumpukan karyawan,” kata dia.

Cara itu diambil untuk mencegah terjadinya penualran penyakit covid-19. Meski tidak mudah karena merubah kebiasaan puluhan ribu karyawan, namun cara itu harus diambil.

“Bagaimanapun caranya, penyebaran covid-16 ini hanya dapat diminimalisir dengan physical distancing dan penerapan protokol kesehatan yang ketat,” tutupnya.

Selain PT Djarum, dalam kesempatan itu Ganjar juga menyempatkan mampir di perusahaan produksi karung, PT Indo Maju Textindo Kudus. Di lokasi itu, Ganjar juga ditunjukkan bagaimana penerapan physical distancing terhadap karyawannya.

“Kami memiliki hampir 800 karyawan dan kami bagi dalam tiga shift. Sejak bulan Maret lalu, kami mulai menerapkan physical distancing kepada karyawan dengan membuat batasan, membuat tempat cuci tangan, bilik antiseptik dan lainnya,” kata Vactory Manager PT Indo Maju Textindo, Antonius.

Hery Priyono