WONOSOBO (SUARABARU.ID)-Setelah melakukan aksi bagi-bagi masker dan pemberian santunan untuk anak yatim dan piatu di beberapa tempat di Wonosobo, Tim Abdul Kadir Karding (AKK) Center setempat melanjutkan kegiatan serupa di beberapa wilayah pedesaan du Kecamatan Watumalang.
Sedikitnya ada 2.500-an masker yang dibagikan secara gratis kepada warga di Desa Bumiroso, Gondang, Limbangan, Kuripan, Wonoroto, Lumajang, Wonokampir, Mutisari dan Desa Kalidesel yang terletak di kaki Gunung Bismo.
Tim AKK Center Wonosobo Suwondo Yudhistiro yang juga anggota DPRD Wonosobo dari Dapil Watumalang, Leksono dan Sukoharjo itu, Jumat (15/5), mengatakan pembagian masker dimaksudkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat perdesaan agar membudayakan mengenakan alat pelindung diri pada saat beraktifitas di luar rumah sesuai protokol kesehatan yang ada.
“Kegiatan ini juga untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar membudayakan hidup sehat dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun sehabis beraktifitas, rajin membersihkan rumah, rajin berolah raga, konsumsu makanan sehat dan bergizi,” kata Ketua Komisi A DPRD Wonosobo yang didampingi Tenaga Ahli AKK, Ibnu Ngakil.
Hidup Sehat
Suwondo berharap agar perilaku hidup sehat ini menjadi budaya baru yang berkembang di masyarakat bukan hanya saat terjadi pandemi Covid-19 saja, tetapi setelah pandemi berakhirpun masyarakat tetap diminta melanjutkan berperilaku hidup sehat.
Tim AKK Center Wonosobo juga sempat menyambangi beberapa Balai Desa yang sedang digunakan untuk rapat Kepala Desa bersama perangkat desa dan tokoh masyarakat desa yang sedang membahas verifikasi data calon penerima bantuan sosial dari pemerintah kabupaten, propinsi atau pemerintah desa dan sempat mendengarkan keluh kesah mereka terkait masih banyaknya data calon penerima bantuan sosial yang belum ter-cover JPS.
Salah satu warga Desa Kalidesel Astuti yang juga menjabat sebagai perangkat desa menyampaikan rasa terima kasih karena di tengah situasi seperti ini AKK selaku anggota DPR RI Dapil VI (Wonosobo, Temanggung, Magelang dan Purworejo) tetap mempunyai kepedulian terhadap warga. Bukan besar kecilnya bantuan yang diberikan tapi kami menghargai atas kepedulian beliau dengan masyarakat kecil di desa-desa yang diwakilinya.
“Kami berharap anggota DPR RI yang lain juga bisa melakukan hal yang sama sehingga kesinambungan komunikasi antara para wakil rakyat dengan rakyat yang diwakilinya tetap terjalin. Jadi kesan politisi datang ke masyarakat pada saat menjelang Pemilu saja lama-lama akan terpatahkan dengan sendirinya,” ucapnya.
Data Kemiskinan
Astuti berpesan agar AKK bisa memperjuangkan dilakukannya perbaikan data kemiskinan di seluruh Indonesia, karena datanya banyak yang tidak sesuai, dimana ada warga miskin tidak dapat bantuan sementara warga yang dipandang lebih mampu malah mendapatkan bantuan.
“Hal semacam ini kan bisa memicu kecemburuan sosial, sehingga kami selaku perangkat desa jadi serba salah dan dijadikan sasaran kemarahan warga, dikira kami yang menentukan datanya,” keluhnya.
Menanggapi harapan masyarakat agar dilakukan perbaikan data kemiskinan, AKK yang dihubungi melalui saluran telepon menyatakan siap memperjuangkan harapan masyarakat tersebut. Selaku wakil rakyat dia sudah sangat sering mendengar keluhan tentang amburadulnya data kemiskinan.
“Karena itu, DPR RI akan memanggil BPS dan Kementerian Sosial RI agar melakukan evalusi menyeluruh terhadap sistem pendataan warga miskin agar tidak bermasalah seperti sekarang ini. Dengan data yang valid maka pengentasan kemiskinan akan bisa dilakukan, tapi kalau datanya tidak sesuai maka bantuan pemerintah tidak tepat sasaran. Berapapun besarnya anggaran pemerintah dikucurkan, angka kemiskinan akan tetap tinggi,” tegasnya.
Terkait dengan pandemi Covid-19 yang korbannya semakin bertambah di seluruh Indonesia, AKK berharap agar warga tetap menjalankan protokol kesehatan agar mata rantai penyebaran virus ini bisa segera kita putus sehingga masyarakat bisa beraktifitas seperti biasa dan negara ini bisa kembali berjalan normal seperti sedia kala.
Muharno Zarka-Wahyu