Dua dosen Unissula berhasil meraih gelar guru besar. Mereka adalah Dr Luluk MuhimatulIfada SE MSi Ak CA dari Fakultas Ekonomi dan Dr Ir Henny Pratiwi Adi ST MT dariFakultas Teknik.
Luluk Muhimatul Ifada merupakan profesor dengan kepakaran bidang akuntansi lingkungansebagaimana yang tertuang dalam SK yang ditandatangani Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi nomor 136975/M/7/2024.
Sementara itu Henny Pratiwi Adi merupakan profesor bidang manajemen konstruksisebagaimana tertuang dalam SK yang juga ditandatangani Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi nomor No137625/M/07/2024.
Rektor Unissula Prof Dr Gunarto SH MH menyampaikan apresiasi atas capaian dua guru besar di universitas yang dipimpinnya tersebut. “Alhamdulillah semakin banyak dosenUnissula yang berhasil meraih gelar guru besar. Ini merupakan nikmat dan rahmat dari Allah SWT yang harus kita syukuri. Capaian ini juga akan semakin meningkatkan atmosphere akademik di Unissula serta meningkatkan daya saing Unissula di level nasional dan internasional, serta memperkuat program program internasionalisasi di level fakultas dan universitas,” ungkapnya.
Dua profesor baru Unissula tersebut memiliki rekam jejak melaksanakan tri darma perguruantinggi yang impresif khususnya di bidang penelitian dengan banyak berkolaborasi denganpara peneliti internasional dari Belanda, Inggris, Polandia dan Malaysia. Kolaborasi risetinternasional tersebut memiliki dampak luar biasa pada publikasi internasional terindeksScopus.
Kolaborasi riset internasional yang dibangun Henny Pratiwi Adi dengan para peneliti dariRotterdam University Aplied Science Belanda, Hanze University Belanda, dan GdanskaUniversity Polandia telah menghasilkan berbagai karya yang mencerahkan.
Hingga kini dosen kelahiran Semarang 6 Agustus 1975 tersebut berhasil menerbitkan 33 kalipenelitiannya di jurnal terindek Scopus, menerbitkan 31 kali penelitiannya di jurnal Sinta dan 28 kali di prosiding seminar nasional. Ide ide penelitiannya banyak diapresiasi hinggadipercaya mendapatkan 33 kali hibah penelitian dari Dikti. Ia juga mendapat impak baikdari hibah Erasmus+ yang memperkuat program internasionalisasi Fakultas Teknik Unissulamelalui kolaborasi riset, pertukaran dosen dan juga pertukaran mahasiswa ke Belanda.
“Para peneliti internasional seperti dari Belanda dan Polandia sangat welcome mereka justrusangat tertarik berkolaborasi dengan para dosen di Indonesia. Karena di negara kita adabanyak fenomena yang bisa menjadi bahan penelitian yang menarik untuk dipublikasikan di jurnal jurnal internasional terindeks Scopus,” ungkap Henny Pratiwi Adi, (11/12/2024)
Demikian pula kolaborasi riset yang dilakukan oleh Luluk Muhimatul Ifada dengan para peneliti dari University of Essex Inggris, peneliti dari Universiti Kebangsaan Malaysia dan UiTM Mara telah menghasilkan berbagai publikasi jurnal internasional terindeks Scopus. Iamengungkapkan “Para peneliti senior seperti dari Inggris dan Malaysia sangat care, merekaterbuka berbagi ilmu dan pengalaman serta menjadi mentor berbagi peneliti muda dariberbagai negara,” ungkapnya.
Luluk Muhimatul Ifada juga tercatat pernah mengikuti pertukaran dosen pada the Asia Summer Program (ASP) 2018 di Dongseo University, Busan, Korea pada July 9-27 tahun2018. ASP diselenggarakan oleh Asian University Presidents Forum (AUPF) denganmenawarkan 52 program studi. Melibatkan lebih dari 400 dosen dan mahasiswa dari 42 universitas di 12 negara.