blank
Ganjar Pranowo saat menerima curhatan dari petugas medis (foto: sb/dok)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Masalah kesehatan bukan menjadi satu-satunya persoalan yang harus dihadapi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Di tengah wabah covid-19, ia banyak mendapat keluhan hingga curhatan warga baik sisi ekonomi maupun sosial.

Tak jarang, curhatan itu dikirimkan warga melalui akun media sosial Ganjar. Beberapa langsung ditanggapi, namun karena kesibukan luar biasa, ada beberapa yang luput dari perhatiannya.

Seperti saat dua sejoli asal Semarang, Agil dan Novel wadul ke Ganjar soal ditundanya acara pernikahan yang telah disiapkan sejak lama. Demi mematuhi anjuran pemerintah untuk physical distancing, dua warga Semarang ini akhirnya menunda acara sakral yang harusnya digelar bulan ini.

Kegalauan akibat penundaan itu membuat keduanya kemudian wadul ke Ganjar melalui medsosnya. Melalui bantuan Najwa Shihab, Ganjar dipertemukan dengan pasangan itu melalui dunia maya, Sabtu (11/4/2020).

“Pak Ganjar, ini ada dua warga bapak yang galau. Mereka harusnya menikah bulan ini, tapi karena ada covid-19, mereka memutuskan untuk menunda. Ini pada galau pak, silahkan dihibur,” kata Nana, panggilan akrab Najwa.

Awalnya, Agil dan Novel tersipu malu dan tak menyangka bisa curhat langsung pada orang nomor satu di Jawa Tengah itu. Namun karena keusilan Ganjar, suasana menjadi cair.

“Lha ngopo ditunda (lha kenapa ditunda), sudah kawin saja. Yang ditunda itu resepsinya, sing penting kawin sik (yang penting nikah dulu). Tak delok raine yo podho ngebet to (saya lihat wajahnya sudah kepengen),” kata Ganjar disambut tawa Agil, Novel dan Nana.

Kepada Ganjar, Agil mengatakan keputusan penundaan sudah bulat. Pihak keluarga memutuskan menunda sampai wabah covid-19 berakhir.

“Demi melaksanakan anjuran pemerintah pak. Lagian kalau nikah dengan orang sedikit, rasanya kesakralannya menjadi berkurang,” ucap Agil.

Ganjar mengapresiasi keputusan itu. Meskipun menurutnya, pembatasan orang yang hadir saat akad nikah, tidak akan mengurangi kesakralan pernikahan.

“Yang penting syarat rukunnya terpenuhi, sah. Gimana kalau nikahnya digelar minggu depan. Saya yang jadi saksi nikahnya. Mau nggak?,” pinta Ganjar.

Usulan Ganjar tidak bisa ditanggapi secara langsung. Dengan senyum-senyum manis, Novel mengatakan akan mendiskusikan dengan keluarga.

“Nanti kami diskusi dulu pak. Sebenarnya pengen nikah yang menjadi saksinya pak Gubernur,” ucapnya.

Ganjar sendiri memberikan apresiasi atas keputusan Agil dan Novel untuk menunda pernikahan. Alasannya demi menjalankan anjuran pemerintah untuk menerapkan physical distancing.

“Tapi kalau memang sudah ngebet, ya nikah saja dulu. Yang penting akadnya, resepsinya menyusul. Hayo gimana, minggu depan nikah?,” ledek Ganjar.

Banyolan Ganjar cukup membuat pasangan yang galau itu tertawa lebar. Apalagi, saat Najwa mengundang sejumlah teman-teman Agil dan Novel dalam obrolan itu, keduanya semakin bahagia.

Teman-teman Agil dan Novel saling memberikan suport dan semangat. Bahkan, diantara mereka sudah menyiapkan hadiah untuk pernikahan sahabatnya itu.

“Nanti saya kasih kamu hadiah ini. Kaos khusus corona. Ini designnya, langsung saya kirim ke rumahmu,” tutup Ganjar sambil memberikan dua kaos bertuliskan ‘Nyedak Keplak’ dan ‘Ojo Klayaban, Ben Ora Nambah Korban’.

Hery Priyono